Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Alasan Berlari Maraton Bisa Menurunkan Risiko Diabetes

Ilustrasi lomba lari maraton (freepik.com/rawpixel.com)

Tahukan kamu lari maraton bisa jadi salah satu cara efektif untuk menurunkan risiko diabetes? Meski terdengar seperti tantangan berat, lari jarak jauh punya manfaat luar biasa yang nggak disadari banyak orang, terutama dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Bukan cuma bikin tubuh lebih sehat dan bugar, berlari maraton juga bisa jadi senjata ampuh melawan diabetes. Yuk, simak beberapa alasan mengapa lari maraton bisa jadi pilihan tepat untuk menjaga kesehatan tubuhmu!

1. Meningkatkan sensitivitas insulin secara alami

Ilustrasi persiapan lomba maraton (freepik.com/freepik)

Waktu kamu lari, tubuh membutuhkan energi ekstra. Nah, sebagian besar energi diambil dari glukosa yang ada di darah. Karena itulah, saat kamu aktif bergerak, tubuh jadi lebih responsif terhadap insulin, hormon yang tugasnya menurunkan kadar gula darah. Ini artinya, makin sering kamu lari, makin baik tubuhmu dalam mengatur gula darah.

Yang menarik, efek ini gak hanya terjadi saat kamu lari saja, lho. Setelah lari maraton atau latihan intens, sensitivitas insulin bisa tetap meningkat selama 24 sampai 48 jam ke depan. Artinya, manfaatnya tahan lama! Jadi jangan heran kalau orang yang rutin berlari, terutama maraton, cenderung punya kadar gula darah yang lebih stabil meskipun mereka makan karbohidrat. Keren banget, kan?

2. Mengurangi lemak visceral

Ilustrasi lari maraton (freepik.com/freepik)

Lemak visceral berbeda dengan lemak biasa yang nempel di pinggul atau paha. Lemak ini nyelip di sekitar organ dalam tubuh kayak hati dan pankreas, dan inilah yang bikin berbahaya. Lemak visceral berperan besar membuat tubuh jadi resisten terhadap insulin, dan di sinilah lari maraton jadi penyelamatnya. Latihan lari jarak jauh bisa membantu tubuh mengurangi lemak visceral secara signifikan karena tubuhmu bakar energi dalam jumlah besar.

Selain itu, saat rutin berlatih untuk maraton, tubuh mulai adaptasi dengan mengoptimalkan penggunaan lemak sebagai sumber energi utama. Artinya, kamu gak hanya membakar kalori saat lari, tapi juga memberikan sinyal ke tubuh untuk tidak menyimpan lemak berlebih, apalagi di bagian organ penting. 

3. Menjaga keseimbangan hormon yang mempengaruhi kadar gula darah

Ilustrasi wanita berolahraga dengan gedget (freepik.com/gpointstudio)

Berlari, terutama dalam durasi panjang kayak maraton, bisa memicu produksi hormon endorfin, kortisol, dan adiponektin. Nah, hormon adiponektin ini punya peran penting dalam mengatur gula darah karena dia bantu tingkatkan sensitivitas insulin. Jadi, saat hormon ini aktif, gula darah kamu lebih gampang dikendalikan dan risiko diabetes pun ikut berkurang.

Selain itu, berlari juga bisa bantu menurunkan hormon stres seperti kortisol dalam jangka panjang. Kamu pasti tahu kan, stres yang berlebihan itu bisa bikin gula darah naik? Nah, olahraga seperti maraton jadi pilihan tepat buat menstabilkan emosi sekaligus menjaga kesehatan metabolik kamu. Jadi, selain bikin badan sehat, hati juga bisa lebih zen.

4. Membangun otot yang aktif mengonsumsi glukosa

Ilustrasi lari maraton (freepik.com/Drazen Zigic)

Siapa bilang maraton cuma soal stamina? Ternyata, latihan untuk lari jarak jauh juga bisa bantu kamu bangun massa otot, lho. Dan otot ini bukan cuma buat gaya-gayaan, tapi juga aktif banget untuk menyerap glukosa dari darah. Otot yang aktif bisa berfungsi layaknya spons yang menyerap gula, jadi gula gak numpuk di darah dan bikin kadar glukosa melonjak.

Lebih hebatnya lagi, otot yang udah terbentuk itu bakal terus “kerja” walaupun kamu lagi gak olahraga. Ini karena otot membutuhkan energi bahkan saat istirahat, yang artinya tubuh kamu terus-menerus menggunakan glukosa, walaupun kamu cuma rebahan setelah lari. Makanya, berlari maraton itu kayak investasi jangka panjang buat kesehatan metabolik kamu!

5. Memicu proses autophagy yang bantu regenerasi sel pankreas

Ilustrasi lari maraton (freepik.com/ijeab)

Nah, ini dia fakta yang jarang banget dibahas orang! Berlari dalam durasi panjang kayak maraton bisa memicu proses autophagy, yaitu proses “bersih-bersih” sel yang terjadi saat tubuh butuh adaptasi terhadap stres metabolik. Dalam konteks ini, tubuh bisa memperbaiki atau mengganti sel-sel yang rusak, termasuk sel beta di pankreas yang bertugas menghasilkan insulin.

Proses ini sangat penting karena kerusakan sel pankreas adalah salah satu faktor utama penyebab diabetes. Dengan kata lain, maraton bukan cuma bikin kamu sehat dari luar, tapi juga bantu meregenerasi sistem internal tubuh kamu dari dalam. Gimana, makin pengen lari maraton sekarang?

Di balik keringat dan lelahnya lari maraton, ternyata tersimpan manfaat luar biasa untuk cegah diabetes. Dari meningkatkan sensitivitas insulin sampai regenerasi sel pankreas, semua bisa kamu dapetin cuma dengan rajin lari. Gak perlu langsung ikut maraton kok, mulai dari lari ringan aja dulu yang penting konsisten.

Ingat, tubuh kamu itu aset berharga. Jadi yuk, mulai bergerak dan kasih hadiah terbaik buat diri sendiri: hidup sehat bebas diabetes!

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us