Mitos Bangun Rumah pada Bulan Syawal, Benarkah Bakal Alami Kesialan?

- Membangun rumah perlu pertimbangan cermat, termasuk waktu yang dianggap baik atau buruk.
- Salah satu alasan larangan membangun rumah pada bulan syawal adalah keselamatan dan perhitungan matang.
- Alasan logis seperti keterlambatan penyelesaian proyek, gangguan terhadap warga sekitar, dan hambatan distribusi material menjadi pertimbangan utama.
Membangun rumah tak hanya soal tempat tinggal pribadi beserta keluarga, tapi juga berkaitan dengan tetangga dan hal lainnya. Bagi masyarakat Jawa, kegiatan ini perlu dilakukan perhitungan cermat agar mendapat keberuntungan. Salah satu yang dipertimbangkan adalah waktu yang dianggap baik atau buruk.
Salah satu larangan mendirikan rumah adalah dilakukan saat bulan syawal. Dikutip buku Falsafah Hidup Jawa, karya Suwardi Endraswara, bulan syawal diyakini membawa tantangan seperti banyak cobaan, teguran sosial, hingga terkena masalah.
Apa alasan logis di balik kepercayaan ini? Mari telusuri tentang mitos membangun rumah pada bulan syawal yang katanya bikin sial.
1.Seberapa penting perhitungan waktu dalam budaya Jawa saat membangun rumah?

Membangun rumah membutuhkan persiapan mulai bahan bangunan hingga tenaga kerja. Inilah salah satu pertimbangan yang harus dilakukan. Bagi orang Jawa keselamatan adalah utama, sehingga penting melakukan perhitungan dan pertimbangan matang.
Hal ini sejalan dengan Budiono Herusatoto dalam bukunya Mitologi Jawa: Pendidikan Moral dan Etika Tradisional, ia menjelaskan bahwa melakukan sesuatu yang tidak sesuai situasi, kondisi, waktu dan tempat dapat menyebabkan kerugian dalam beragam hal, entah itu materi maupun sanksi sosial. Demi tercipta keamanan dan kenyamanan, maka bulan syawal dianggap kurang baik untuk membangun rumah.
2.Mengapa bulan syawal dianggap tak baik untuk membangun rumah?

Ada beberapa alasan logis yang menyebabkan kesialan saat mendirikan rumah di bulan syawal. Pertama, bulan ini adalah momen penting bagi umat Islam untuk merakan lebaran. Demikian juga dengan pekerja bangunan yang masih menikmati waktu bersama keluarga merayakan lebaran. Ini bisa menyebabkan keterlambatan penyelesaian proyek rumah lantaran jumlah tenaga kerja terbatas.
Kedua, bisa kena teguran warga sekitar karena merasa terganggu dengan proses pembangunan rumah. Bulan syawal adalah waktu di mana masyarakat masih aktif saling berkunjung untuk silaturami. Jika bangunan rumah juga berlokasi di permukiman penduduk, aktivitas pembangunan tentu mengganggu kenyamanan warga.
Banyak orang lalu-lalang, anak-anak berlarian dan bermain di sekitar lokasi pembangunan, menimbulkan risiko tinggi. Oleh karena itu, mitos ini mengajarkan untuk tahu kondisi dan waktu ketika berbuat sesuatu. Jangan sampai merugikan diri, apalagi berakibat buruk ke orang lain.
3. Saat mudik bisa sebabkan kemacetan pengiriman material

Selain itu, bulan syawal juga masih banyak pemudik dan kerabat yang bersilaturahmi maupun berwisata. Ini menyebabkan kemacetan di jalan, maka akan menghambat distribusi material.
Hambatan lainnya adalah harga bahan bangunan biasanya mengalami peningkatan. Alasan inilah yang melatarbelakangi masyarakat Jawa cenderung menghindari pembangunan rumah atau proyek besar di bulan syawal.
Membangun rumah menjadi keputusan masing-masing orang, namun dengan memahami kearifan lokal dan menghormati tradisi, akan lebih nyaman untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Rumah yang dibangun untuk tempat tinggal keluarga juga aman, dan harmonis dengan tetangga.