Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kenapa Lumba-Lumba Tidak Minum Air Laut? Ini Penjelasannya

Lumba-lumba (commons.wikimedia.org/NOAA NMFS)
Intinya sih...
  • Lumba-lumba hidup di laut tanpa meminum air laut karena garamnya berbahaya bagi tubuh mereka
  • Proses metabolisme tubuh lumba-lumba menghasilkan air sebagai sampingan dari pemecahan makanan
  • Adaptasi fisiologis lumba-lumba memungkinkan mereka bertahan hidup di lingkungan laut yang ekstrem

Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana lumba-lumba bertahan hidup di lautan luas tanpa meminum air laut? Sebagai mamalia laut, lumba-lumba memiliki cara hidup yang unik dibandingkan dengan ikan atau hewan laut lainnya. Hal ini membuat mereka memiliki mekanisme tubuh yang istimewa untuk mengatasi kondisi ekstrem di lingkungan mereka.

Air laut yang asin sebenarnya berbahaya bagi banyak makhluk hidup jika dikonsumsi secara langsung, termasuk lumba-lumba. Namun, lumba-lumba telah berevolusi untuk hidup tanpa harus minum air laut. Mari kita bahas lebih dalam mengenai alasan dan cara bertahan hidup lumba-lumba tanpa minum air laut.

1. Lumba-Lumba adalah mamalia laut, bukan ikan

Lumba-lumba (commons.wikimedia.org/NOAA Photo Library)

Sebagai mamalia, lumba-lumba memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dari ikan. Mereka bernapas menggunakan paru-paru, melahirkan anak, dan memiliki darah panas, yang artinya suhu tubuh lumba-lumba stabil meskipun berada di lingkungan air yang dingin.

Berbeda dengan ikan yang mengambil oksigen langsung dari air melalui insang, lumba-lumba harus muncul ke permukaan untuk bernapas. Hal ini menunjukkan bahwa lumba-lumba lebih tergantung pada udara dibandingkan lingkungan air asin di sekitar mereka. Fakta ini juga memengaruhi cara lumba-lumba memenuhi kebutuhan cairan tubuh, dikutip Treehugger.

Selain itu, lumba-lumba juga memiliki sistem metabolisme yang lebih mirip dengan manusia dibandingkan ikan. Sistem ini membutuhkan air segar, tetapi mendapatkan air laut secara langsung justru bisa merusak organ tubuh mereka, terutama ginjal.

2. Bahaya air laut untuk lumba-lumba

Lumba-lumba (commons.wikimedia.org/NOAA NMFS)

Air laut mengandung garam dengan konsentrasi tinggi yang dapat menyebabkan dehidrasi. Ketika makhluk hidup meminum air asin, tubuh mereka harus bekerja keras untuk mengeluarkan kelebihan garam melalui ginjal. Namun, ginjal lumba-lumba tidak dirancang untuk menangani kadar garam yang begitu tinggi, dilansir Aruna.

Jika lumba-lumba meminum air laut, garam yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ vital. Dalam jangka panjang, hal ini dapat mengakibatkan penyakit atau bahkan kematian. Oleh karena itu, lumba-lumba menghindari meminum air laut sama sekali.

Sebagai gantinya, lumba-lumba mengandalkan sumber air yang lebih aman dan alami. Mereka memanfaatkan proses metabolisme tubuh mereka untuk memenuhi kebutuhan cairan tanpa harus terpapar langsung pada air laut asin.

3. Sumber air lumba-lumba

Lumba-lumba (commons.wikimedia.org/Oceancetaceen)

Lumba-lumba mendapatkan air segar dari makanan mereka, yaitu ikan dan hewan laut kecil lainnya. Makanan ini mengandung air yang cukup untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh lumba-lumba. Selain itu, metabolisme tubuh lumba-lumba memproduksi air sebagai hasil sampingan dari proses pemecahan makanan.

Hewan-hewan laut yang menjadi mangsa lumba-lumba umumnya memiliki kadar garam yang lebih rendah dibandingkan air laut, sehingga aman untuk dikonsumsi. Dilansir Sunlight on Water, proses ini memungkinkan lumba-lumba tetap terhidrasi meskipun tidak meminum air secara langsung.

Selain dari makanan, lumba-lumba juga memiliki kemampuan untuk menyimpan cairan dengan efisien. Mereka meminimalkan pengeluaran air melalui urin dan pernapasan, sehingga tubuh lumba-lumba tetap terhidrasi meski berada di lingkungan yang ekstrem.

4. Lumba-Lumba punya adaptasi fisiologis yang unik

Lumba-lumba (commons.wikimedia.org/Peter Asprey)

Salah satu keajaiban lumba-lumba adalah adaptasi fisiologis mereka yang memungkinkan lumba-lumba bisa hidup di laut tanpa meminum air. Ginjal lumba-lumba memiliki struktur khusus yang mampu menyaring garam dari cairan tubuh secara efektif, meskipun tidak sempurna untuk air laut.

Selain itu, tubuh lumba-lumba juga sangat hemat dalam menggunakan air. Misalnya, lumba-lumba mengeluarkan urin yang sangat pekat untuk mengurangi kehilangan cairan. Cara ini membantu lumba-lumba bertahan di lingkungan laut yang penuh dengan air asin.

Adaptasi ini adalah hasil dari jutaan tahun evolusi, di mana lumba-lumba berhasil menemukan cara untuk hidup di habitat yang menantang. Keunikan ini membuat lumba-lumba menjadi salah satu mamalia laut yang paling menarik untuk dipelajari.

Lumba-lumba tidak meminum air laut karena kandungan garamnya yang berbahaya bagi tubuh mereka. Sebagai gantinya, mereka mendapatkan air dari makanan dan proses metabolisme tubuh yang efisien. Dengan adaptasi fisiologis yang luar biasa, lumba-lumba mampu bertahan hidup di lautan tanpa masalah. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sanggar Sukma
EditorSanggar Sukma
Follow Us