Mahasiswa UGM Teliti Manfaat Rosemary untuk Terapi Gagal Ginjal Akut

- Mahasiswa UGM meneliti ekstrak daun rosemary sebagai alternatif terapi herbal gagal ginjal akut.
- Senyawa aktif seperti asam rosmarinat dan kuersetin terbukti memiliki sifat antioksidan dan nefroprotektor.
- Riset ini didukung pendanaan Simbelmawa dan supervisi dosen UGM, dengan harapan dapat berlanjut ke uji medis dan memberi manfaat nyata bagi pasien.
Sleman, IDN Times – Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) menemukan potensi ekstrak daun rosemary (Rosmarinus officinalis L.) sebagai alternatif pengobatan herbal gagal ginjal akut (GGA). Penelitian ini hadir di tengah keterbatasan terapi GGA yang selama ini masih berfokus pada penanganan gejala.
Randika Taufiq Hari Nugraha, ketua tim penelitian, menjelaskan bahwa penemuan ini menjadi peluang baru untuk mendukung upaya penanganan gagal ginjal.
“Gagal ginjal akut merupakan kondisi serius yang dapat menyebabkan kematian bila tidak segera ditangani. Hingga kini, terapi yang tersedia hanya berfokus pada penanganan gejala dan komplikasi. Melalui penelitian ini, kami ingin menawarkan pendekatan baru berbasis herbal,” ungkap Randika, Selasa (23/9/2025) dilansir laman resmi UGM.
1. Rosemary memiliki senyawa aktif yang berpotensi lindungi ginjal

Randika mengungkapkan, daun rosemary dipilih karena mengandung senyawa aktif berupa asam rosmarinat dan kuersetin. Kedua senyawa ini diketahui memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, serta berperan melindungi ginjal dari pembentukan kristal kalsium oksalat.
Melalui serangkaian uji Spektrofotometer UV-Vis, Kromatografi Lapis Tipis (KLT), dan uji DPPH, tim PKM-RE Rosnepharis berhasil mengidentifikasi kandungan fenolik dan flavonoid pada rosemary. “Setelah diteliti kandungannya sangat potensial sebagai nefroprotektor,” jelas Randika.
2. Riset lintas bidang perkuat bukti ilmiah

Devi Vita Sari, anggota tim, menambahkan bahwa kombinasi tiga metode analisis tersebut memberikan validasi ilmiah atas manfaat rosemary. Ia menyebut senyawa bioaktif yang terdeteksi terbukti mampu menekan stres oksidatif, salah satu penyebab utama kerusakan ginjal.
“Inilah arti penting riset lintas bidang yang kami lakukan. Dengan penelitian ini, kami berharap bisa membuka jalan bagi pengembangan terapi berbasis bahan alam yang lebih efektif dan terjangkau,” papar Devi.
3. Didukung pendanaan dan supervisi dosen UGM

Devi juga menyampaikan optimismenya bahwa penelitian ini akan memberi dampak nyata. Penelitian tim PKM-RE UGM ini mendapat dukungan pendanaan dari Simbelmawa serta pendampingan dari dosen UGM. Hasil riset diharapkan dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah sekaligus menjadi dasar untuk uji lebih lanjut di bidang medis.
“Semoga temuan ini tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi bisa menjadi solusi nyata bagi pasien gagal ginjal akut di masa depan,” kata Devi.
Tim PKM-RE Rosnephralis UGM terdiri dari Randika Taufiq Hari Nugraha dan Frengki Prabowo Saputro Wijayanto (Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan), Devi Vita Sari dan Artha Maressa Theodora Simanjuntak (Fakultas Farmasi), serta Evelyn Hartono (Fakultas Kedokteran Hewan). Mereka dibimbing oleh dr. Nur Arfian, Ph.D., dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM.