Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Cegah Karies Gigi, Mahasiswa UGM Kembangkan Gel dari Kerang Hijau-Daun Teh

ilustrasi kesehatan gigi dan mulut (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi kesehatan gigi dan mulut (pexels.com/Anna Shvets)
Intinya sih...
  • Mahasiswa UGM kembangkan gel remineralisasi gigi dari kerang hijau dan daun teh untuk cegah karies gigi.
  • Gel ini mampu menembus enamel, memperkuat struktur mineral dari dalam, dan bebas risiko alergi susu sapi.
  • Inovasi berbahan lokal ini berpotensi dipatenkan dan dikembangkan ke tahap uji klinis serta produksi industri.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yogyakarta, IDN Times - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Tim Pevillia Dent PKM-RE 2025 berhasil menciptakan inovasi biokomposit gel remineralisasi gigi dari bahan alam lokal. Inovasi ini menggabungkan cangkang kerang hijau (Perna viridis) yang kaya akan kalsium sebagai bahan dasar pembuatan nano-hidroksiapatit, serta daun teh hijau (Camellia sinensis) yang mengandung fluoride dan polifenol sebagai agen antibakteri alami.

Gagasan tersebut berawal dari keprihatinan terhadap tingginya kasus karies gigi di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2023, prevalensi karies mencapai 82,8 persen.

“Kami ingin menghadirkan solusi dari bahan lokal yang tidak hanya efektif, tetapi juga aman dan berkelanjutan. Semua berawal dari kami menyisir pesisir Pantai Baron hingga lereng pegunungan kebun teh Nglinggo, hingga akhirnya melahirkan inovasi biokomposit gel remineralisasi gigi berbasis bahan alam lokal,” ujar Ketua Tim Pevillia Dent PKM-RE 2025, Hasan Rabbani, Kamis (6/11/2025) dikutip dari laman resmi UGM.

1. Manfaatkan bahan lokal

ilustrasi kerang hijau (vecteezy.com/117783397668548175419)
ilustrasi kerang hijau (vecteezy.com/117783397668548175419)

Tim yang terdiri dari Hasan Rabbani (Fisika 2024), Achmad Musa Nurhadi (Kedokteran Gigi 2024), Irya Dira dan Jovanka Sandy (Kimia 2023), serta Ifah Nuur Rakhimah (Biologi 2024) ini dibimbing oleh Prof. Dr. Eng. Yusril Yusuf, pakar fisika material dari FMIPA UGM.

Hasan menjelaskan, melalui penelitian ini, timnya berfokus pada proses remineralisasi gigi sebagai upaya mencegah terbentuknya gigi berlubang. Mereka memilih cangkang kerang hijau dari Pantai Baron, Gunungkidul, karena mengandung kalsium karbonat hingga 95,69 persen—kadar yang ideal untuk disintesis menjadi nano-hidroksiapatit, mineral utama penyusun enamel gigi.

“Proses sintesis dilakukan dengan metode sintering menggunakan furnace pada suhu terkontrol 1000°C untuk menghasilkan partikel berukuran nano. Sementara itu, daun teh dari kebun teh Nglinggo, Kulon Progo, diekstraksi menggunakan etanol 96 persen untuk memperoleh kandungan fluoride alami dan polifenol yang berfungsi sebagai antibakteri terhadap Streptococcus mutans,” jelas Hasan.

2. Mampu menembus lapisan enamel gigi

ilustrasi gigi copot (pexels/cottonbro studio)
ilustrasi gigi copot (pexels/cottonbro studio)

Uji kekerasan biokomposit gel dilakukan di Laboratorium Bahan dan Produksi, Sekolah Vokasi UGM, dengan menggunakan sampel gigi sapi. Hasil pengujian menunjukkan peningkatan kekerasan enamel dan penurunan porositas permukaan setelah penggunaan gel selama empat hari dalam perendaman saliva buatan. “Selain itu, uji antibakteri di Laboratorium Riset Terpadu Fakultas Kedokteran Gigi UGM juga menunjukkan adanya zona hambat terhadap Streptococcus mutans, yang menandakan aktivitas antimikroba yang efektif,” ujar Hasan.

Sementara itu, Achmad Musa Nurhadi menjelaskan bahwa gel yang dikembangkan ini mampu menembus lapisan enamel gigi. Berbeda dengan fluoride topikal yang hanya bekerja di permukaan, produk ini dapat memperkuat bagian luar sekaligus memperbaiki struktur mineral dari dalam gigi. “Formulasi yang kami kembangkan juga bebas dari risiko alergi protein susu sapi yang biasanya ditemukan pada produk impor seperti CPP-ACP,” jelas Achmad.

Ia menambahkan, gel ini mudah digunakan dengan cara dioleskan secara merata pada permukaan gigi menggunakan ujung jari bersih atau spatula silikon kecil, dua kali sehari setelah menyikat gigi. Cara tersebut dinilai dapat membantu proses remineralisasi gigi secara optimal dan alami. Achmad juga memastikan ukuran partikel serta struktur kristal gel sudah memenuhi standar biomaterial melalui uji XRD, FTIR, dan SEM. “Tantangan utama penelitian ini adalah menjaga kestabilan gel agar tetap konsisten dalam bentuk dan viskositas, dan hal itu berhasil kami atasi melalui pengaturan pH,” imbuhnya.

3. Berpotensi dikembangkan lebih lanjut

Ilustrasi menyikat gigi (pexels.com/Greta Hoffman)
Ilustrasi menyikat gigi (pexels.com/Greta Hoffman)

Jovanka Sandy menjelaskan, uji antibakteri dilakukan dengan kultur Streptococcus mutans untuk menguji efektivitas gel. Dalam prosesnya, tim sempat menghadapi kendala seperti sulitnya menemukan furnace bersuhu 1000°C dan memastikan sterilisasi gel yang aman. “Berkat bimbingan intensif dan kolaborasi lintas laboratorium FMIPA, FBIO, dan FKG UGM, tim akhirnya berhasil menyelesaikan seluruh tahapan uji hingga mencapai formulasi akhir,” jelasnya.

Produk inovasi Tim Pevillia Dent PKM-RE 2025 memiliki sejumlah keunggulan, mulai dari mampu menembus enamel gigi, bebas alergi protein susu sapi, meniru struktur alami email, bersifat antibakteri, hingga memanfaatkan bahan lokal. Jovanka menyebut, gel ini berpotensi dikembangkan lebih lanjut menuju tahap paten, uji organoleptik, uji klinis, dan produksi industri.

“Kini, Tim Pevillia Dent PKM-RE UGM tengah bersiap menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2025 di Universitas Hasanuddin. Kami membawa semangat kolaborasi lintas disiplin dan inovasi berbasis sumber daya alam Indonesia untuk mewujudkan senyum sehat yang berkelanjutan,” pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us

Latest Life Jogja

See More

Cegah Karies Gigi, Mahasiswa UGM Kembangkan Gel dari Kerang Hijau-Daun Teh

06 Nov 2025, 19:53 WIBLife