TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Percakapan Sehari-hari

Apa bedanya entertain dengan entertainment?

ilustrasi belajar bersama teman (pexels.com/Armin Rimoldi)

Di era globalisasi ini, sudah tidak mengherankan lagi apabila ada banyak orang di sekeliling kita menggunakan Bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari. Ada yang berbicara sepenuhnya dalam Bahasa Inggris, ada pula yang mencampurkan bahasa itu dengan Bahasa Indonesia. Sah-sah saja kalau kita ingin menggunakan Bahasa Inggris dengan cara yang paling nyaman menurut kita.

Sayangnya, kesalahan penggunaan kosakata Bahasa Inggris masih sering terdengar. Bukan hanya mengganggu, kesalahan itu bisa mengubah makna kalimat menjadi sesuatu hal yang berbeda. Apa saja sih kata-kata yang umumnya dipakai secara salah itu? Yuk, simak daftarnya di bawah ini!

1. “Bucket bunga”

buket bunga (unsplash.com/Joyous Chan)

Hampir semua orang tahu apa itu buket bunga. Mungkin kamu pernah memberinya, menerimanya, atau bahkan membuatnya. Sayangnya, ternyata tidak semua orang tahu cara menulis “buket bunga” dalam Bahasa Inggris yang benar.

Beberapa orang menulisnya sebagai “bucket bunga.” Padahal bucket memiliki arti ember atau keranjang. Jadi, penulisan yang benar adalah “bouquet bunga.” Atau, kalau kita ingin sepenuhnya menulis dalam Bahasa Inggris, kita bisa menggunakan istilah “flower bouquet.”

2. “Mencari internship”

ilustrasi presentasi (pexels.com/Yan Krukov)

Magang; satu kata yang pasti familiar di telinga anak-anak kuliah dan sepantarannya. Di zaman yang sudah modern dan terpengaruh modernisasi ini, sudah ada banyak lowongan magang yang ditulis menggunakan Bahasa Inggris. Eh, tapi tunggu dulu! Kok masih ada lowongan yang tertulis “looking for internship,” ya?

Kamu tahu apa yang salah dengan kalimat itu? Yap, internship memiliki arti lowongan atau kesempatan magang. Jadi, salah kalau perusahaan bilang bahwa mereka mencari internship. Seharusnya mereka menulis “looking for intern” karena kata intern berarti anak atau peserta magang.

Baca Juga: 6 Alasan Bahasa Indonesia Mudah Dipelajari Pengguna Bahasa Inggris

3. “Thanks God”

ilustrasi berdoa (pexels.com/Alena Darmel)

Kata apa yang sering diucapkan ketika berterima kasih kepada Tuhan? Mungkin kamu sering mendengar atau bahkan mengucapkan istilah “thanks God.” Sebenarnya, secara arti itu benar saja. Namun, secara grammar atau tata bahasa, ucapan itu masih bisa diperbaiki sedikit lagi.

Kita bisa memakai ucapan “thank God” yang memiliki arti sama dengan “puji Syukur” atau “alhamdulillah.” Opsi lain adalah kita bisa menggunakan “thank you, God” yang berarti “terima kasih, Tuhan.” Jika ingin menggunakan kata thanks, kamu bisa berkata “thanks, God” yang berarti “terima kasih, Tuhan.”

4. “Related banget”

ilustrasi dua orang mengobrol (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Suka melihat hal yang relatable banget? Kamu pasti sudah tidak asing dengan ucapan gaul “related banget” atau “related sama aku.” Biasanya ucapan itu diungkapkan ketika orang yang berbicara merasa bisa mengerti atau memiliki pengalaman yang sama dengan hal yang sedang dibahas.

Eits, tapi jangan salah ucap! Penggunaan ucapan yang benar itu adalah “relate banget,” ya! Karena kata related sendiri biasanya dipakai untuk menyatakan hubungan. Contohnya adalah Ani memiliki adik bernama Tono, sehingga Ani bisa berkata, “Tono related sama aku.”

5. “Kasihan, dia punya mental health”

ilustrasi seseorang sedih (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Isu kesehatan mental sedang gencar-gencarnya dibahas di media sosial. Bahkan, kamu pasti sudah tidak jarang mendengar masalah ini di luar media sosial. Karenanya, tentunya kamu sudah pernah mendengar istilah mental health. Namun, apakah kamu tahu bedanya istilah mental health, mental health issue, dan mental issue?

Sederhananya, mental health itu berarti kesehatan mental. Sementara itu, mental health issue dan mental issue menunjukkan ketidaksehatan mental. Jadi, kalau kamu ingin mengatakan seseorang punya masalah pada kesehatan mentalnya, bilang saja, “Dia punya mental health issue” atau “dia punya mental issue.” Jangan berkata, “Dia punya mental health” untuk konotasi buruk, ya!

Baca Juga: 8 Cara Ngomong 'Hati-Hati' ke Seseorang dalam Bahasa Inggris

Verified Writer

Helmi Elena

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya