Kisah Perjuangan Ajeng Mencari Ibu Kandung yang Terpisah 14 Tahun

Ibunya sempat diduga berada di Sleman, DIY

Setiap anak tentu tidak bisa memilih di keluarga seperti apa mereka akan menjalani hidup. Seperti halnya gadis 18 tahun bernama Ajeng Ayu Salma, yang mengaku sudah terpisah dengan ibu kandungnya selama 14 tahun.

Ajeng membagikan kisahnya mencari ibunya melalui akun Twitter @hmtalahhh. Utasnya pun viral dan mendapatkan perhatian maupun dukungan dari warganet. Berikut kisah dan perjuangan Ajeng.

Baca Juga: Mengaku Antar Arwah, Kisah Driver Ojol Ini Viral

1. Ajeng kecil diasuh oleh neneknya di Bogor

Kisah Perjuangan Ajeng Mencari Ibu Kandung yang Terpisah 14 TahunTwitter.com/hmtalahhh

Dalam utas Twitter-nya, Ajeng menceritakan bahwa dirinya lahir di Bogor. Ibunya merupakan istri kedua dari ayahnya yang saat itu mereka sedang bekerja di Jakarta.

Sementara orangtuanya bekerja, Ajeng diasuh oleh nenek dan bibinya di Bogor. Ibunya secara berkala datang untuk menjenguknya sembari memenuhi kebutuhan Ajeng yang masih kecil, hingga dua tahun kemudian ayah dan ibu Ajeng bercerai. 

"Aku lahir di bogor, mamaku istri kedua dari papa. Karna mama sama papa kerja di jkt jadi aku diasuh sama nenek dan bibi di bogor. Mama pulang mungkin sebulan dua kali buat ngasih aku susu dan semua kebutuhan aku waktu bayi," tulis Ajeng dalam utas Twitter-nya.

Lalu saat usianya 4 tahun, ibunya mendatangi Ajeng di Bogor seperti biasanya. Namun kali ini ibunya meminta izin kepada nenek yang sudah mengasuhnya untuk membawa Ajeng ke Jakarta untuk dibelikan baju dan mukena.

2. Dibawa ke Jakarta oleh ibunya, Ajeng justru dititipkan ke orangtua angkat

Kisah Perjuangan Ajeng Mencari Ibu Kandung yang Terpisah 14 TahunTwitter.com/hmtalahhh

Setelah 3 hari bersama ibunya di Jakarta, sang nenek pun cemas dan menanyakan kapan Ajeng akan pulang, namun ibunya Ajeng menjawab bahwa dirinya masih rindu dengan Ajeng dan sedang ada banjir sehingga tidak bisa pulang.

Sayangnya percakapan tersebut menjadi percakapan terakhir ibu dengan neneknya yang diketahui Ajeng, karena setelah itu Ajeng justru dititipkan kepada orang lain dan neneknya kehilangan kontak dengan Ajeng maupun ibunya.

Selama 12 tahun, Ajeng diasuh oleh orangtua angkat tanpa sepengetahuannya karena saat dititipkan Ajeng masih kecil dan akta kelahiran pun sudah tertulis nama orangtua angkatnya.

Saat bersama orangtua angkatnya, Ajeng sempat berpindah kota dari Blitar, kembali ke Jakarta lagi, hingga ke Kalimantan Tengah. Di Kalimantan Tengah, Ajeng diasuh oleh adik dari orangtua angkatnya, dan di sana Ajeng pun disekolahkan.

Saat kelas 3 SD, Ajeng dibawa kembali ke Blitar dan diasuh oleh adik dari orangtua angkatnya namun orang yang berbeda dengan yang sebelumnya. Saat diasuh di Blitar oleh adik dari orangtua angkatnya, Ajeng mengaku bahwa dirinya mendapat kekerasan fisik. 

"Kelas 3 aku dibawa pindah lagi ke Blitar dan diasuh sama adeknya mama (angkat) juga tp beda orang. Di situlah mulai ada adegan kekerasan yg suka main fisik," tulis Ajeng.

Hingga saat kelas 1 SMP,  Ajeng lalu kembali diasuh oleh ayah angkatnya dan pada suatu hari Ajeng menemukan dokumen yang berisi tentang penyerahan hak asuh dari ibunya ke ayah angkatnya itu. Dari sanalah Ajeng sadar bahwa mereka bukan keluarga kandungnya. Ajeng juga mengetahui nama ibu kandungnya adalah Sulamingsih.

Tentu kaget dan sedih menyelimuti perasaan Ajeng, meski kemudian orangtua angkatnya sudah tahu bahwa dokumen itu terbaca oleh Ajeng dan mengamankan dokumen itu. Ajeng diasuh ayah angkatnya hingga kelas 1 SMA dan saat itu Ajeng nekat mengambil keputusan yang ternyata mengubah jalan hidupnya.

3. Media sosial mempertemukan kembali Ajeng dengan keluarga ayah kandungnya

Kisah Perjuangan Ajeng Mencari Ibu Kandung yang Terpisah 14 TahunTwitter.com/hmtalahhh

Ajeng kabur dari rumah ayah angkatnya dengan membawa semua dokumen-dokumen yang dianggap penting dan pakaian, serta turut membawa motor milik ayahnya. Ajeng berpikir hal nekat ini yang bisa membuat dirinya bisa mendapatkan apa yang dia inginkan sebenarnya. Ajeng kabur naik motor menuju Malang dengan segala kepasrahannya. Beruntung akhirnya Ajeng bisa mendapat tempat tinggal berupa kos dan pekerjaan untuk hidup. 

Suatu hari, media sosial membantu mengubah jalan hidupnya. Unggahan Instagram story milik Ajeng di-reply oleh seseorang. Orang tersebut bernama Ani dan mengaku melihat foto Ajeng sangat mirip dengan keponakan yang dia cari-cari selama ini.

Setelah panjang lebar menjelaskan, ternyata Ani adalah adik dari ayah kandung Ajeng yang berada di Bogor. Ani menjelaskan cerita yang sama persis dengan kejadian yang Ajeng alami selama di Bogor. Ajeng pun menceritakan segala hal yang dialaminya selama diasuh oleh orangtua angkatnya hingga kekerasan fisik yang dia rasakan.

Akhirnya Ajeng bisa kembali menghubungi bibi dan neneknya yang sudah terpisah selama belasan tahun itu semenjak ibunya memutus kontak. Entah keajaiban apa yang terjadi karena dari sekian banyak nama Ajeng di sosial media, dirinya bisa kembali berhubungan dengan bibinya.

Baca Juga: Kisah Mbah Setro, Pedagang di Pasar Kranggan yang Hidup Kekurangan

4. Ajeng akhirnya kembali bertemu keluarga ayah kandungnya

Kisah Perjuangan Ajeng Mencari Ibu Kandung yang Terpisah 14 TahunTwitter.com/hmtalahhh

Namun kabar menyedihkan justru didapat Ajeng dari bibinya. Ayah kandung Ajeng ternyata sudah meninggal dunia 4 tahun sebelumnya. Ajeng mencoba tegar dan mengambil hikmahnya bahwa setidaknya kini dia tahu siapa keluarganya sebenarnya.

Pada Oktober 2019, Ajeng akhirnya dijemput oleh keluarga dari ayah kandungnya dan kembali ke Bogor bersama keluarga ayah kandungnya. Di Bogor, Ajeng mulai menata hidup kembali dengan melanjutkan sekolah meski harus menempuh pendidikan di sekolah terbuka karena faktor usia.

Tentu dari perjalanan panjang ini Ajeng mendapat banyak sekali hikmah dan pelajaran dari segenap usaha yang dia lakukan. 

5. Ibu Ajeng sempat diduga berada di Sleman berdasarkan data pemilih pemilu

Setelah lega bisa kembali dengan keluarga ayahnya, Ajeng tak menyerah untuk menyatukan kembali bagian yang hilang dari dalam dirinya dengan masih mencari ibunya. Ajeng awalnya mengira ibunya berada di Jakarta Timur dan sempat kembali mencarinya melalui Twitter dengan berbekal foto seadanya yang memperlihatkan wajah ibunya serta memberitahu ciri-ciri wajah ibunya yang mirip dengan wajahnya.

Hingga pada saat itu ada orang yang membantu mencarikan ibu kandung Ajeng melalui data pemilih pemilu yang menyantumkan nama Sulami Ningsih dengan tempat lahir Yogyakarta. Setelah kembali dicek ke keluarga, ternyata memang benar ibu kandung Ajeng berasal dari Sleman, DI Yogyakarta.

6. Warganet Yogyakarta berbondong-bondong membantu mencarikan info

Kisah Perjuangan Ajeng Mencari Ibu Kandung yang Terpisah 14 TahunTwitter.com/hmtalahhh

Sampai pada Senin (15/6) lalu, Ajeng masih mencari ibunya melalui Twitter dengan berbekal data dari web KPU yang menunjukkan nama ibunya, kota, dan kode nomor yang kemudian menjadi petunjuk baru untuk dibantu dipecahkan oleh netizen.

"NIK 34040145.... itu kode NIK Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman. Siapatau temen2 disini yang tinggal di Gamping, Sleman bisa di share...," cuit akun @Alwandaa12 membantu Ajeng.

Warganet pun berbondong-bondong membantu Ajeng dengan berbagai cara seperti melakukan mention ke beberapa akun Twitter informasi Yogyakarta hingga menyarankan mengunggah pencarian ibu Ajeng di sebuah forum khusus informasi di Yogyakarta, hingga akun Twitter KPU Sleman pun menanggapinya dengan meminta data-data ibu Ajeng agar dibantu untuk mencari lebih lanjut.

Selain itu, cara Ajeng menemukan data ibunya melalui data pemilih pemilu membuka harapan bagi orang-orang yang senasib dengan Ajeng.

"hai ajeng, mohon maaf aku mau tanya, caranya melihat data pemilu ini bagaimana ya? Aku lg nyari papaku jg soalnya... Semoga cepet ketemu sm mamamu ya... *sending hugs," tulis akun Twitter @jesslyngnwn. 

7. Sayangnya orang pada data pemilu tersebut bukan ibu Ajeng

Kisah Perjuangan Ajeng Mencari Ibu Kandung yang Terpisah 14 TahunTwitter.com/hmtalahhh

Ajeng pun mencoba meminta data ibu kandungnya kepada orangtua angkatnya untuk mempermudah pencarian, namun sayang sekali tidak ada data maupun informasi tambahan yang didapat Ajeng dari orangtuanya hingga Ajeng sempat pasrah.

"Aku rasa cukup sampai disini pencarianku. Aku bakal tutup semua rasa penasaranku. Aku bakal belajar menerima dan ikhlas semua yang Allah kasih selama 18th aku hidup. Makasih kalian orang2 baik jangan kaya aku yaa," tulis Ajeng.

Selang 1 hari setelah Ajeng menulis cuitan Twitter itu, nama Sulaminingsih pada data pemilih pemilu yang awalnya diyakininya ternyata bukanlah ibunya.

"Aku udah dibantu sama seseorang, dan ternyata itu bukan mama aku," tulisnya.

Ajeng pun menambahkan bahwa pencarian ibunya akan kembali dia lanjutkan sekaligus berterima kasih kepada orang-orang yang sudah membantu.

Hingga artikel ini ditulis belum ada lagi perkembangan pencarian ibu kandung Ajeng. Semoga Ajeng bisa segera dipertemukan dengan ibu kandungnya dan semua orang yang sedang mencari bagian dari keluarganya yang hilang, bisa kembali dipertemukan.

Baca Juga: Kisah Bocah Penjual Kerupuk di Yogyakarta Wujudkan Impian ke The Voice

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya