Razzie Awards: Acara Penghargaan yang Dihindari Industri Film

Acara penghargaan ini sangat ‘out-of-the-box’ 

Pembagian penghargaan dari Academy Awards, Golden Globe, dan penghargaan-penghargaan sejenis pastilah menjadi momen yang ditunggu-tunggu banyak orang yang terjun di dunia perfilman. Bagaimana tidak, melalui penghargaan-penghargaan itu mereka bisa mendapatkan pengakuan dan hadiah atas kerja keras mereka.

Namun, tahukah kamu bahwa ada satu penghargaan yang dihindari orang-orang di industri film? Ya, nama penghargaan itu adalah Razzie Awards! Apa itu Razzie Awards dan kenapa bisa dihindari? Yuk, simak penjelasan dan fakta-faktanya di bawah ini!

1. Ada apa dengan Razzie Awards?

https://www.youtube.com/embed/o44LK9qimyQ

Acara penghargaan bernama asli “Golden Raspberry Awards” ini pertama kali berlangsung di tahun 1981. Kata 'raspberry ' diambil dari ungkapan “blowing a raspberry” atau tindakan ketika seseorang mengejek orang lain. Jadi, dari namanya saja sudah bisa diketahui bahwa acara ini bertujuan untuk mengejek, bukan untuk mengapresiasi.

Razzie Awards memang merupakan parodi daripada acara-acara penghargaan seperti Academy Awards dan Golden Globe. Jika acara-acara itu hadir untuk memberikan penghargaan pada film-film yang berkualitas, Razzie hadir untuk sebaliknya. Karenanya, kategori-kategori penghargaan yang Razzie miliki berbeda dari yang lain, seperti Worst Picture, Worst Director, Worst Actor, Worst Actress, dan Worst Screenplay.

2. Banyak yang setuju, banyak yang tidak

Razzie Awards: Acara Penghargaan yang Dihindari Industri Filmcuplikan film The Shining (dok. Warner Bros/The Shining)

Bagi beberapa orang, penghargaan Razzie bisa menjadi sumber kesenangan mereka ketika mereka melihat film-film yang tidak mereka sukai mendapat penghargaan. Razzie juga menjadi salah satu bentuk kritik kepada film-film yang tidak berkualitas dan cenderung toksik. Makanya, ketika film-film seperti 365 Days dan 50 Shades of Gray mendapatkan nominasi Razzie, nyaris semua orang setuju dan senang atas keputusan itu.

Namun, Razzie tentunya tidak terbebas dari keputusan-keputusan yang kontroversial. Salah satunya adalah ketika mereka menominasikan Stanley Kubrick pada kategori Worst Director untuk film The Shining (1980).

Dikatakan bahwa keputusan itu diambil karena banyaknya perbedaan antara film dengan sumber film itu, yaitu buku karya Stephen King dengan judul yang sama. Di satu sisi, para fans berkata bahwa beberapa perbedaan harus dibuat ketika novel diadaptasi ke dalam bentuk film. Di sisi lain, terdapat kabar bahwa Stephen King sendiri juga mengkritisi film itu.

Baca Juga: Mengenal Red Herring, Alasan Plot Twist Film Mencengangkan

3. Ada yang dinominasikan Razzie bersamaan dengan acara penghargaan lainnya

Razzie Awards: Acara Penghargaan yang Dihindari Industri Filmcuplikan film Music (dok. Landay Entertainment/Music)

Tidak jarang pula Razzie memberikan nominasi pada film maupun aktor dan sutradara yang pada saat bersamaan dinominasikan pada ajang penghargaan yang serius. Salah satu contohnya adalah ketika film Cats (2019) dinominasikan untuk kategori Worst Picture dan Worst Director bersamaan dengan waktu Golden Globe menominasikan film itu untuk kategori Best Original Song.

Music yang disutradarai penyanyi Sia menjadi salah satu film paling kontroversial di tahun 2021. Karenanya, tidak mengherankan apabila film ini dinominasikan untuk 4 Razzie. Namun, pada saat yang bersamaan, Golden Globe juga memberikan Music nominasi untuk kategori Best Actress dan Best Picture.

4. Menuai banyak kritik

Razzie Awards: Acara Penghargaan yang Dihindari Industri Filmilustrasi pembuatan film (pexels.com/cottonbro)

Dengan ide dasar yang sangat ‘out-of-the-box’, tidak mengherankan apabila Razzie Awards menuai banyak kritik. Beberapa media seperti Indiewire dan The Daily Telegraph telah menyampaikan kritik mereka terhadap acara penghargaan ini. Mereka berkata bahwa Razzie Awards hanya berusaha untuk mencari sensasi dan tidak memiliki kriteria dan cara pemilihan pemenang yang jelas.

Banyak juga yang mengkritisi pilihan nominasi Razzie. Mereka berpendapat Razzie hanya menominasikan film-film atau aktor-aktor yang sedang ramai diperbincangkan, bukan mereka yang memang memiliki performa terburuk. Pada tahun 2018, majalah GQ menerbitkan tulisan bahwa penghargaan Razzie “sangat seksis dan sedikit rasis”.

Meskipun menuai kontroversi, keberadaan Razzie Awards tentunya semakin memberikan warna ke dalam dunia perfilman internasional. Bagaimana menurutmu? Apakah kamu setuju dengan adanya Razzie Awards?

Baca Juga: Mengenal Chekhov’s Gun, Prinsip yang Bikin Film Lebih Efektif

Helmi Elena Photo Community Writer Helmi Elena

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya