5 Street Food Legendaris di Yogyakarta, Enak dan Murah!

Suhu di Yogyakarta saat siang memang sering panas, gak heran kalau kamu jadi ingin minum yang manis dan dingin. Nah, di Jalan Kusbini, Demangan, Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta, ada penjual es doger legendaris, lho. Tepatnya ada di belakang Balai Yasa, dijajakan dengan gerobak sederhana tapi selalu ramai pelanggan.

Nah setidaknya ada dua penjual es doger di sana yang dijajakan oleh kakak-beradik, jadi soal rasa pasti gak jauh beda. Dalam satu gelas kamu akan mendapatkan potongan roti tawar, ketan hitam, alpukat, jelly, dan mutiara. Setelahnya, disiram dengan sirop, susu cokelat, santan, dan gak lupa es serutnya.

Es doger ini harganya cukup terjangkau, yaitu Rp11 ribu per gelas. Selain es doger, kamu juga bisa menikmati sepiring batagor seharga Rp14 ribu di tempat yang sama. Dijamin kenyang, deh!

Kalau sedang jalan-jalan di Malioboro, jangan lupa mampir jajan di kaki lima, salah satunya di Lumpia Samijaya. Street food Malioboro ini sudah buka sejak tahun 1970-an dan terus populer sampai sekarang. Bukan tanpa alasan, ini karena penjual yang sudah turun temurun tetap mempertahankan rasanya yang khas dan isian rebung yang sudah jarang ada di Yogyakarta.

Letaknya tepat berada di depan Hotel Mutiara, Malioboro, dan buka setiap hari dari jam 09.30 sampai 21.00 WIB. Jika kamu penasaran dan gak mau antre terlalu lama, hindari datang saat weekend dan jam siang sampai sore karena pada saat itulah pembelinya membeludak.

Mereka hanya punya dua menu, yaitu lumpia spesial dengan isi sayur, ayam, dan telur puyuh seharga Rp6 ribu per buah. Menu satu lagi yaitu lumpia biasa dengan isi sayur dan ayam seharga Rp5 ribu per buah. Lumayan murah mengingat ukurannya besar dan ditambah bumbu bawang sebagai saus sehingga hasilkan rasa yang makin mantap.

Gak semua kudapan dingin rasanya manis, kok! Ada rekomendasi rujak es krim di Yogyakarta yang cocok dipilih kamu yang gak terlalu suka makanan manis, tepatnya di kawasan Pakualaman yang memang terkenal sebagai tempat kuliner. Namanya Rujak Es Krim Pak Nardi yang kabarnya salah satu pionir rujak es krim Yogyakarta.

Rasa es krim di sini gak terlalu manis tapi lembut, berpadu dengan rasa rujak yang pedas, asam, dan legit. Soal isi rujak gak jauh berbeda dengan lainnya, ada pepaya, nanas, timun, mangga, dan bengkuang. Satu porsi rujak es krim gak terlalu besar, bisa jadi kudapan sekaligus makanan penutup setelah makan siang, nih.

Rujak Es Krim Pak Nardi buka setiap hari, dari jam 09.00 sampai 16.00, tapi jika kamu mau menikmatinya di rumah pun bisa! Rujak es krim pesananmu akan diwadahi gelas plastik ukuran sedang, tapi lebih baik memang bawa wadah sendiri supaya mengurangi penggunaan plastik ya.

Lupis Mbah Satinem adalah salah satu street food legendaris yang letaknya istimewa karena gak jauh dari Tugu Yogyakarta. Dikatakan legendaris karena sudah buka sejak 1963 dan untuk bisa makan di sini, antrenya lumayan panjang, bahkan perlu pakai nomor, lho! Apalagi sejak masuk dalam serial dokumenter Netflix dan dikunjungi oleh aktor papan atas Korea Selatan, Lee Seung-gi.

Serba makanan tradisional, Mbah Satin gak hanya menjual lupis, tapi juga cenil, gatot, dan tiwul, yang rasanya makin mantap karena ada juruh dari gula jawa. Soal harga kamu gak perlu khawatir, cukup Rp5 ribu saja sudah bisa bikin kenyang dan puas makan.

Gak hanya warga biasa yang suka lupis di sini. Semasa hidupnya, saat berada di Yogyakarta untuk kunjungan, Presiden Soeharto sering minta ajudannya membelikan jajanan khas ini. Gak heran ‘kan kalau Lupis Mbah Satinem istimewa?

Mana nih penggemar cakwe enak di Yogyakarta? Jangan mengaku pecinta gorengan kalau belum pernah makan Cakwe ‘Adi’ Kranggan. Bisa dibilang cakwe di sini adalah yang terenak di Yogyakarta, apalagi kalau makannya dalam keadaan panas dan dicocol dengan saus buatan sendiri yang rasanya unik itu. Duh, makan satu saja mana cukup!

Harga sepotong cakwe Rp2.500 saja, cukup murah mengingat ukurannya yang besar dan saus yang diberikan pun gak pelit. Namun, kalau mau mencoba cakwe ini harus bawa ekstra sabar dari rumah karena antrenya bisa sangat banyak dan perlu pakai kupon. Jadi jangan heran kalau sekali berjualan cakwe di sini bisa menjual sampai ratusan!

Cakwe ‘Adi’ Kranggan buka setiap hari dari jam 06.00 sampai 09.00 saja, malah kadang sudah tutup sebelum jam tersebut karena laris manis. Cocok banget deh jadi menu sarapan sederhana atau teman minum teh hangat bareng keluarga.

Gak ada lagi alasan bingung cari jajanan enak dan murah di Yogyakarta, nih. Mau yang dingin ada, manis ada, gurih pun tersedia. Selamat wisata kuliner, ya!