Pasar tradisional identik sebagai tempat belanja kebutuhan hidup. Sayur, daging, sampai alat rumah tangga dijamin terpenuhi. Namun kini pasar juga banyak dituju untuk mengisi perut, lho.
Bukan sekadar singgah setelah belanja, tapi memang dijujug untuk berburu makanan. Setidaknya ada 6 pasar tradisional di Jogja yang cocok untuk kulineran. Tenant makanan kekinian, jajanan, sampai berat bisa ditemukan dengan harga beragam. Di mana saja ya kira-kira?
Selama ini Pasar Beringharjo dikenal sebagai surganya belanja batik sampai daster. Ada ratusan pedagang yang bisa kamu tuju untuk belanja oleh-oleh, dan di balik itu tak kalah banyak juga spot jajan enak di sini terutama buat kamu yang kangen masakan rumahan.
Jika datang saat pagi, mampir ke Soto Pites Mbah Galak yang merupakan soto daging sapi. Siangnya, mampir ke Mie Nyemek Bu Iyah yang khas atau jajan sate kere. Pulangnya bisa mampir jajan bakpia aneka rasa yang dijual secara keliling atau bagian tengah Pasar Beringharjo. Lengkap 'kan?
Pasar Condronegoro terkenal sebagai spot kuliner malam di Jogja. Semakin malam, justru semakin ramai oleh orang yang berburu makan. Maklum, mulai dari makanan ringan sampai yang berkuah dan berat ada di sini dengan harga murah meriah.
Yang selalu ramai, terutama oleh kawula muda adalah dimsum Uma Yumcha karena potongan dimsumnya yang besar-besar dan terasa dagingnya. Ada juga Sate Ayam Bu Rustik yang juga sudah buka lama di pasar ini. Nah, sebagai pelengkapnya ada Wedang Bajigur Bu Watik yang bisa menyehatkan dan menambah hangat badan.
Surga kuliner di pasar tradisional di Jogja berikutnya adalah Pasar Ngasem. Pasar Ngasem berlokasi tidak jauh dari tempat wisata Tamansari, jadi kamu bisa melipir ke pasar ini sebentar buat mengisi perut sebelum berwisata. Mulai dari makanan berat sampai yang manis-manis, ada di sini!
Mulai dengan makan makanan berat khas Jawa di Warung Yu Ngademi di mana menu populernya adalah bubur gudeg krecek. Lanjut dengan kue carangbikang aneka warna milik Bu Kristi yang ditemani dengan wedangan yang khas racikan Wedangan Ayu Bu Sui.
Cari spot sekalian yang bisa nongkrong? Pas banget, di Pasar Prawirotaman yang kini terlihat modern punya rooftop yang selalu ramai jelang matahari tenggelam. Maklum, golden hour dari sini cantik luar biasa, lho.
Apalagi jajanan yang tersedia cukup beragam dan didominasi oleh makanan kekinian. Sebut saja TFP Kopi Warung yang menyajikan western food tapi dengan harga kaki lima. Kalau sedang mau yang manis-manis, cicipi cinnamon rolls ala Manis Di Bibir yang buka pagi sampai malam. Namun kalau ingin yang tradisional, di bagian bawah ada penjual mi pentil sampai aneka jajan pasar yang harganya mulai Rp2 ribuan saja.
Pasar tradisional untuk berburu kuliner yang tak jauh dari Jalan Malioboro adalah Pasar Pathuk. Selalu ramai saat pagi, kamu yang bukan morning persone harus berjuang buat bisa mendapat aneka makanan lezat walau sederhana di sini. Tak neko-neko, kuliner di Pasar Pathuk tak jauh-jauh dari masakan Jawa.
Di bagian depan misalnya ada Nasi Kuning Munacung istimewa karena pakai aneka jeroan sapi seperti babat dan empal. Kalau cari lauk atau oleh-oleh, kamu bisa menuju Ayam Goreng Suntari yang rasanya gurih plus ada kremesan. Sedangkan buat kudapannya, kamu wajib mencoba martabak telur dan jenang gampol di Pasar Pathuk, ya!
Di antara banyaknya pasar tradisional di Jogja yang populer karena kulinernya, Pasar Kranggan jangan sampai terlewat. Makanan kekinian ada, jajan pasar lengkap, sampai yang tradisional pun tak lezat. Pasar yang satu ini juga selalu ramai bahkan sampai malam buat kulineran.
Di Pasar Kranggan, ada banyak penjual sayur matang yang pilihannya beragam dengan begitu, kamu yang lagi malas masak bisa lebih mudah. Ada juga gudeg yang dapat dipilih dinikmati dengan bubur atau nasi. Nah, di lantai dua Pasar Kranggan ini lah berbagai kuliner kekinian berjajar bisa dicoba.
Tak melulu mal, pasar tradisional di Jogja juga bisa jadi surga kuliner 'kan? Terlebih dengan harganya yang ramah di kantong, kamu bisa jajan sampai kenyang. Yuk, wisata kuliner di pasar!