Bertamu ke Inspicoffe & Inspitea, Slowbar di Pinggir Kota Wates

- Harga ramah di kantong, mulai dari Rp15 ribu
- Kedai dengan menu teh tak terbatas, pengunjung bisa berkreasi memilih perpaduan teh, buah, dan bunga
- Bukan tempat untuk yang buru-buru, pelanggan wajib antre dan menikmati minuman sambil merenung
Kulon Progo, IDN Times - Pada Minggu (6/7) sore, langit di Kota Wates, Kulon Progo mendung disertai gerimis. Tentu saja hal ini tak menyurutkan niat untuk mampir ke tempat nongkrong yang sudah ada sejak 2018. Tempat ini memang baru hits di kalangan anak muda, namanya Inspicoffe & Inspitea.
Laik menyandang gelar hidden gems, sebab untuk sampai ke sana perlu kejelian membaca google maps. Tempatnya berada di antara rumah warga yang sederhana, tepat di pojokan rumah dengan halaman luas berumput hijau yang cocok dijjadilkan tem[at duduk santai saat cuaca cerah.
1. Harga ramah di kantong

"Sudah sejak 2018, kak. Tapi memang gak ke-up di media sosial saja." Kata Fajar, pemilik Inspicoffe & Inspitea di sela kegiatannya meramu minuman.
Awalnya kedai ini hanya fokus pada manual brew. Perlahan, Fajar merambah ke penyeduhan teh gaya China, disusul ala Eropa, dan beranjak ke menu tisane. Kini ia juga punya menu matcha gaya Jepang.
Harga minuman yang dipatok pun cukup ramah di kantong anak muda Kulon Progo, yaitu mulai Rp15 ribuan saja.
2. Kedai dengan menu teh tak terbatas

Kamu tak akan menemukan buku menu di Inspicoffe & Inspitea, pemilik sengaja membiarkan pengunjungnya berkreasi memilih perpaduan teh, buah, dan bunga yang dimilikinya untuk dijadikan minuman. Ketika ditanya berapa jumlah menu yang dimiliki, Fajar menjawab tak terbatas.
Wajar, koleksi bahan untuk artisan tea di sini jumlahnya puluhan, yaitu ada white tea, oolong, green tea, dan banyak lainnya. Sedangkan bunga keringnya, kamu bisa pilih lavender, rosella, sampai chamomile yang menenangkan.
Menurut Fajar , satu pelanggan bisa memiliki lebih satu menu kesukaan dari perpaduan bahan-bahan tersebut. Jika bingung, langsung saja konsultasikan keinginannmu. "Sampaikan saja pengin aroma apa, rasa, atau keluhan kesehatan. Kita akan membantu meresepkan sesuatu yang segar," terang Fajar.
3. Bukan tempat untuk yang buru-buru

Inspicoffe & Inspitea kurang cocok buat orang yang terburu-buur. Laiknya slowbar pada umumnya, pelanggan wajib ambil nomor antrean, menunggu giliran untuk dibuatkan minuman sembari mendengarkan ceritanya tentang jenis minuman yang dijual. Minuman yang telah selesai dibuat, harus dibawa sendiri sampai tempat duduk pilihanmu.
Tak ada Wi-fi, tapi ada colokan yang bisa dipakai untuk sekadar mengisi daya ponsel. Tak ada juga pendingin ruangan, tapi suasananya sejuk khas pedesaan.
Ada musik yang disetel tapi gak keras, riuhnya justru oleh tumpang-tindih obrolan antar pelanggan. Alih-alih sibuk dengan ponsel atau laptop, berbincang dan menikmati minuman sambil membaca buku yang disediakan di rak, adalah salah satu pilihan pas.
4. Spot merenung sambil nikmati minuman enak

Inspicoffe & Inspitea beralamat di Ngrandu, Triharjo, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, atau kurang lebih 10 menit perjalanan dari Stasiun Wates dengan kendaraan bermotor.
Tempat ini libur setiap hari Selasa dan Jumat dengan jam operasional yang gak menentu. Untuk mendapatkan informasinya, kamu bisa memantau melalui postingan media sosialnya.
Di antara laju kehidupan sehari-hari dan cepatnya alur informasi di dunia maya, bukankah manusia juga perlu melambat dan belajar mencerna? Inilah mengapa slowbar seperti Inspicoffe & Inspitea perlu ada, sebagai tempat setiap detik sebagai manusia biasa. Yuk mampir!