Umumnya, Jogja dikenal dengan karakter kuliner dengan rasa cenderung manis seperti gudeg, pecel ataupun sate klathak. Namun, jika kamu menjelajah lebih dalam, banyak ditemui beragam kuliner ekstrem yang gak kalah menarik.
Nah, buat kamu yang suka mencoba hal unik, berikut ini 5 rekomendasi kuliner ekstrem di Jogja yang bisa kamu coba.
Swike adalah kuliner khas Tionghoa-Indonesia yang berbahan dasar katak atau paha kodok. Bagi sebagian besar orang tentu akan sangat merasa jijik apabila memakan kuliner ini. Karena membayangkan bintang amfibi seperti kodok atau katak tiba-tiba harus dimakan.
Namun demikian, penggemar olahan swike di Indonesia khususnya di Jogja cukup banyak loh. Salah satu warung makan swike yang terkenal dan ramai dikunjungi adalah Warung Swike Nyonya Tegu yang berada di Jalan Magelang Kilometer 5, Jetis, Kota Yogyakarta.
Di tempat makan ini kamu bisa menemukan beragam olahan daging katak. Mulai dari swike semur, swike saus tiram, swike kuah tauco dan masih banyak lagi. Untuk harga menunya terbilang terjangkau mulai dari dari Rp12 ribu hingga Rp20 ribuan. Warung ini mulai buka pukul 16.00–22.00 WIB
Berikutnya ada Warung Makan Kobra atau Kobra Imperial Kitchen yang menyajikan olahan daging ular kobra. Bagi kamu yang suka kuliner ekstrem maka kuliner ini bisa dikatakan punya level sangat ekstrem. Bagaimana tidak, ular kobra yang dikenal ganas bisa diolah sedemikian rupa sehingga bisa dikonsumsi dengan aman.
Warung makan ini terletak di Jalan Hayam Wuruk nomor 19, Tegal Panggung, Danurejan, Yogyakarta. Menu olahan daging kobra yang disediakan pun cukup beragam mulai dari tongseng, sate, sup, burger, bahkan steak kobra. Harga makanan di sana dijual mulai dari Rp 8 ribuan hingga Rp30 ribuan saja. Rumah makan ini buka pukul 11.00–22.00 WIB.
Jika kamu masih bertanya-tanya apakah hewan berduri seperti landak bisa atau tidak dikonsumsi, maka jawabannya adalah bisa. Dan apabila kamu penasaran rasanya seperti apa, berkunjunglah ke Warung Sate Landak Ibu Nur Ika di Jalan Magelang kilometer 9. Di sini kamu bisa menemui beragam olahan daging landak seperti sate dan rica-rica.
Berdasarkan ulasan orang-orang yang telah mencicipi daging landak, menurut mereka rasanya dagingnya empuk seperti kambing. Bahkan beberapa orang mengklaim bahwa daging landak bisa menjadi obat asma dan hati. Harga menu di tempat ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp12 ribu hingga Rp20 ribuan saja.
Karena belalang sering kali menjadi hama bagi petani di daerah Gunungkidul, maka para petani di sana memburunya dan menjadikannya santapan lezat. Belalang goreng ini bisa mudah ditemukan ketika kamu sedang berada di area wisata Gunungkidul, atau di pinggiran jalan Wonosari-Jogja.
Biasanya kuliner ini dijual dalam bentuk matang dengan diwadahi dalam plastik atau stoples dengar harga berkisar antara Rp10 ribu hingga Rp25 ribu. Namun, perlu diingat apabila kamu memiliki alergi perlu berhati-hati, karena belalang goreng ini memiliki protein yang tinggi.
Selain kepompong goreng, warga Gunungkidul juga punya kuliner ekstrem lainnya, yakni kepompong goreng. Kepompong yang dimasak pun bukan sebarang kepompong. Kepompong yang dimasak adalah yang berasal dari pohon jati saja.
Salah satu tempat makan kepompong yang bisa kamu tuju ketika berada di Gunungkidul adalah Warung Sego Abang Pari Gego di Semanu. Warung ini kabarnya juga menjadi langganan Sri Sultan karena merasakan lezatnya kepompong goreng warung ini.
Harga menu di sini sangat variatif, namun biasanya dijual dengan sistem paket 5 orang, yakni Rp166 ribu hingga Rp290 ribu tergantung menu yang dipilih. Jam buka warung ini adalah pukul 06.00–16.00 WIB.
Itulah beberapa rekomendasi kuliner ekstrem yang bisa kamu cicipi ketika berada di Yogyakarta. Jika, kamu adalah penggemar kuliner khususnya kuliner ekstrem maka tidak ada salahnya menjajal salah satu dari beberapa menu di atas. Berani mencoba?