Libur Akhir Pekan, Okupansi Hotel di Sleman Capai 60 Persen

Sleman, IDN Times - Tingkat okupansi hotel di Sleman menunjukkan tren positif pada libur akhir pekan kemarin. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sleman, Joko Paromo, mengungkapkan kenaikan okupansi hotel ini baru terjadi pekan ini setelah hampir tiga bulan lamanya sektor perhotelan sepi lantaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak awal Juli 2021.
1. Capai 60 persen

Menurut Joko, pada Sabtu (2/10/2021), okupansi hotel di Sleman mencapai 60 persen. Sebelumnya, okupansi tertinggi saat diberlakukan PPKM hanya di angka 25-30 persen.
"Untuk weekend tanggal Oktober sangat bagus mencapai 60 persen," ungkapnya pada Senin (4/10/2021).
2. Tamu mayoritas dari luar DIY

Joko mengungkapkan, jika dilihat kecenderungan tamu yang datang merupakan rombongan, meskipun tidak sedikit pula yang datang bersama keluarga. Sedangkan mayoritas tamu berasal dari luar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"(Mayoritas) luar DI Yogyakarta, Jawa Barat, Surabaya, Semarang," terangnya.
3. Dikarenakan pelonggaran PPKM

Lebih lanjut, Joko menjelaskan peningkatan okupansi hotel di Sleman ini dipengaruhi adanya pelonggaran PPKM. Selain itu, juga karena beberapa destinasi wisata di Sleman maupun DIY pada umumnya sudah ada yang dibuka.
"(Peningkatan) karena pelonggaran PPKM, hotel banyak pilihan dan beraneka ragam. Termasuk tempat wisata di buka yang kebanyakan outdoor," paparnya.
Joko berharap, tren kenaikan okupansi hotel ini bisa terus terjadi. Selain itu, setiap hotel maupun pengunjung diharapkan terus mengedepankan protokol kesehatan.