Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hengkang dari PSS Sleman, Seto Resmi Tukangi PSIM

Seto Nurdiyantara didampingi petinggi klub PSIM. IDN Times/Tunggul Kumoro

Yogyakarta, IDN Times - Seto Nurdiyantara memulai petualangan baru sebagai pelatih. Terkini, dia didapuk menukangi PSIM Yogyakarta.

Eks Pelatih PSS Sleman itu resmi diperkenalkan ke publik di Wisma PSIM, Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta, Rabu (29/1).

"Seto kami rekrut setelah kami selesai sharing soal visi dan misi yang bisa kita lakukan ke depan," kata CEO PT PSIM Jaya, Bambang Susanto.

"Dengan hadirnya Seto, harapannya PSIM bisa lebih baik ke depan," sambungnya.

1. Beberapa kali lakukan pertemuan

Seto Nurdiyantara diperkenalkan ke publik sebagai pelatih PSIM. IDN Times/Tunggul Kumoro

Komisaris PT PSIM Jaya, Iriantoko mengatakan, kesepakatan dengan Seto terjalin usai pertemuan antarkedua belah pihak beberapa kali dilangsungkan. Dia mengakui pihaknya memang ngebet memburu tanda tangan pria 46 tahun tersebut.

Iriantoko mengatakan, Seto mulai memberi harapan kala pertemuan kedua. "Pada pertemuan ketiga, harapannya 90 persen. Dan kini bisa 100 persen," terang dia.

2. Sempat ada tekanan

twitter.com/PSIMJOGJA

PSIM sendiri harus bekerja keras untuk mendapatkan tanda tangan Seto. Pasalnya, Seto sempat menolak karena salah satunya, ada tekanan dari suporter dari klub Seto terdahulu.

Dijelaskan Iriantoko, saat pertama kali bertemu, Seto belum memberikan respons positif. "Belum ada jawaban. Tekanan fans (PSS Sleman) yang tidak ingin Seto lepas sangat besar," terang Iriantoko.

Seto sendiri dilepas oleh PSS usai kontraknya tak diperpanjang pasca berakhirnya kompetisi Liga 1 2019. Keputusan itu memang sempat menuai protes keras dari fans PSS Sleman.

3. Ada faktor keluarga

Seto Nurdiyantara resmi tukangi PSIM. IDN Times/Tunggul Kumoro

Sementara, Seto mengaku dirinya sempat bingung memberi jawaban saat dirinya ditemui oleh Bambang Susanto dan Pembina PSIM, Haryadi Suyuti. Apalagi, di lain sisi dirinya menyebut juga diincar klub lain di luar Yogyakarta.

Namun, ternyata dirinya tak mendapat restu dari keluarga untuk meneruskan kariernya di luar Yogyakarta. "Mereka (keluarga) tidak mau," aku Seto.

Berdasarkan respon keluarga yang demikian, akhirnya Seto pun memilih mengiyakan tawaran PSIM. "Saya juga katanya sudah diultimatum untuk tidak melatih klub luar DIY sama sesepuh (PSS) Sleman. Mungkin itu tadi beberapa pertimbangannya," tuturnya.

Terlepas dari itu semua, dirinya berharap kehadirannya di PSIM mampu membawa tim ke arah yang lebih baik. Dia berkomitmen untuk bekerja secara optimal. "Harapannya ke depan bisa lebih baik," ujar pelatih berlisensi AFC Pro tersebut.

Share
Topics
Editorial Team
Tunggul Damarjati
EditorTunggul Damarjati
Follow Us