PSS Main Maksimal Lawan Persija, Janji tak Khianati Suporter

- Pemain belakang PSS Sleman, Phil Ofosu-Ayeh, menyebut timnya tampil maksimal saat melawan Persija Jakarta di Liga 1 2024/2025.
- Phil menilai PSS tak tampil buruk meskipun kalah 3-1 dari Persija yang secara statistik lebih unggul.
- Phil meminta maaf kepada para Sleman fans atas kekalahan tersebut dan mengapresiasi perjuangan suporter dalam memberikan semangat kepada tim.
Sleman, IDN Times - Pemain belakang PSS Sleman, Phil Ofosu-Ayeh, menyebut ia dan kolega sudah tampil maksimal saat melawan Persija Jakarta dalam laga lanjutan Liga 1 2024/2025 yang digelar di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (21/12/2024) malam.
Kerja keras yang diklaim Phil itu bagaimanapun belum cukup untuk menyelamatkan PSS dari kekalahan. Laskar Sembada kalah 3-1 dari Macan Kemayoran pada laga itu.
1. Semangat bertanding menakjubkan

Bek kanan berkebangsaan Ghana-Jerman itu menilai PSS tak tampil buruk, walaupun tim tuan rumah secara statistik jelas lebih unggul.
"Mereka (Persija) punya penguasaan bola lebih tinggi, mencetak peluang lebih banyak, tapi fighting spirit kita malam ini benar-benar menakjubkan," kata Phil usai laga.
Saat masih unggul sejak menit ke-14 berkat gol Gustavo Tocantins, menurut Phil, timnya juga mampu bermain dengan baik menahan gempuran armada Carlos Pena.
2. Tekad tinggi bisa curi poin

Ketika mulai kebobolan dan skor 1-1 di menit ke-64, kata Phil, ia dan kolega masih bermain terbuka dengan mencetak sejumlah peluang. "Sampai akhirnya wasit memutuskan penalti (untuk Persija), bahkan sampai gol kedua Persija, kita masih belum menyerah," ucap Phil.
Skuad Super Elang Jawa terus berupaya menyamakan kedudukan di sisa menit laga. Ketika pertandingan memasuki waktu tambahan babak kedua dan skor masih 2-1 untuk keunggulan Persija, penyerang PSS, Ricky Cawor terjatuh di dalam kotak penalti tim tuan rumah.
Polemik muncul lantaran kaki Ricky dianggap mengenai Riko Simanjuntak, sehingga wasit mengecek VAR untuk menentukan keputusannya. VAR tak melihat kontak antara Ricky dan Riko, sehingga momen tersebut diputuskan bukan sebagai sebuah pelanggaran.
"Apa yang terjadi di terhadap Cawor di kotak penalti tidak dianggap sebagai pelanggaran, kami masih bermain terbuka sampai laga berakhir. Kami menunjukkan karakter bermain kami, mental yang bagus yang bisa jadi modal kita di laga berikutnya," ujar Phil.
"Saya bangga dengan tim, tapi saya sedih pulang dengan tangan hampa malam ini meski kita layak mendapatkannya.
3. Minta maaf dan janji tak khianati keringat suporter

Phil dalam kesempatan ini juga meminta maaf kepada para Sleman fans yang terus memberikan dukungan di manapun PSS bermain.
Phil menyadari perjuangan para suporter untuk bisa terus memberikan semangat kepada ia dan kolega saat bermain tandang. Bahkan, kala laga kandang pun, mereka juga harus jauh-jauh ke Stadion Manahan, Kota Solo karena markas PSS, Stadion Maguwoharjo masih dalam tahap renovasi, sehingga belum bisa digunakan.
"Kadang sangat berat jadi suporter PSS musim ini, tapi di laga terakhir ini anda bisa melihat sebuah tim yang berbeda di lapangan, dengan semangat dan mental yang berbeda. Saya cukup optimis kami bisa bisa mempertahankannya. Untuk sekarang saya hanya bisa berterima kasih kepada suporter selalu mendukung kami, tetaplah seperti itu dan pasti kami akan membayarnya suatu hari nanti," pungkas Phil.