TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Poin Evaluasi PSIM Jogja di Putaran Pertama Liga 2 2023/2024

Berbenah demi lolos ke Liga 1 2024/2025!

Skuad PSIM Yogyakarta 2023/2024 (instagram.com/psimjogja_official)

PSIM Jogja mencatatkan start kurang impresif dalam dua laga pembuka Liga 2 2023/2024. Laskar Mataram hanya meraup satu poin dari dua laga kandang, yakni saat melawan PS Bekasi dan PSKC Cimahi.

Namun, empat laga berikutnya, anak asuh Kas Hartadi bangkit dan berhasil meraih empat kemenangan beruntun. Hasil ini membuat PSIM Jogja bertengger di posisi kedua Grup 2 dan memperbesar kans lolos ke Liga 1 musim depan.

Meski kemenangan terus diraih, PSIM tidak boleh terlena. Tim masih menyisakan beberapa pekerjaan rumah selama putaran pertama Liga 2 2023/2024. Berikut 5 poin evaluasi yang perlu diselesaikan oleh Laskar Mataram.

1. Pemain asing minim kontribusi

Pemain asing PSIM Jogja Aleksandar Rakic(kiri) dan Andreas Esswein (kanan).(psimjogja.id)

Diharapkan mampu memberikan warna baru bagi PSIM, dua rekrutan legiun asing, yakni Aleksandar Rakic dan Andreas Esswein justru minim kontribusi. Sorotan tajam tentu tertuju pada bomber asal Serbia, Rakic. Ia hanya tampil di empat laga, mencetak satu umpan gol dan belum sekalipun menyumbangkan angka. Sementara itu, gelandang asal Filipina, Esswein, baru tampil sekali karena masalah cedera. Saat ini PSIM telah melepas kedua pemain tersebut. 

Baca Juga: PSIM Jogja Resmi Lepas Pemain Asing, Aleksandar Rakic

2. Produktivitas gol yang masih rendah

Aksi Ari Maring saat menghadapi PSKC Cimahi dalam lanjutan Liga 2 2023/24 (instagram.com/psimjogja_official)

Produktivitas gol Laskar Mataram yang rendah, menjadi poin yang perlu dievaluasi oleh Kas Hartadi. Sebab, dalam enam laga di putaran pertama Liga 2, anak asuhnya baru menyarangkan 8 gol, artinya rata-rata per laga hanya mencatatkan 1,3 gol.

Selain faktor melempemnya Aleksandar Rakic, kemampuan konversi peluang menjadi gol berdasarkan statistik PT. Liga Indonesia Baru masih di bawah 60 persen.

Mendatangkan bomber beru yang lebih berkualitas dan penambahan pemain di sektor penyerangan bisa menjadi solusi masalah ini. Selain harus menggenjot latihan finishing tiap sesi latihan.

3. Masih kikuk ketika bermain di kandang

Suporter PSIM Jogja (instagram.com/psimjogja_official)

Catatan kurang baik menghantui PSIM Jogja ketika bermain di kandang. Klub yang bermarkas di Stadion Mandala Krida tersebut, dalam tiga laga kandang hanya mampu meraup empat dari sembilan poin yang seharusnya bisa didapatkan.

Padahal tiap laga kandang, tim mendapat dukungan dari Brajamusti dan The Maident. Para suporter total mendukung dan memenuhi setiap sudut tribun stadion. Namun, entah mengapa ketika bermain kandang para penggawa PSIM Jogja malah tampil kurang lepas.

Hanya menyisakan tiga laga kadang di putaran kedua, Laskar Mataram harus segera mengatasi problem ini. Tentunya akan sangat merugikan jika bermain bagus di laga tandang, namun tampil underperform dan kehilangan poin penuh di kandang sendiri.

4. Pertahanan yang masih lemah

Wahyu Tri Nugroho yang melakoni laga perdana Liga 2 melawan PSKC Cimahi (instagram.com/psimjogja_official)

Meski bertengger di posisi kedua, PSIM Jogja perlu evaluasi bagian pertahanan. Pasalnya, saat melawan PS Bekasi, PSKC Cimahi, dan Nusantara United, gawang Laskar Mataram sudah jebol sebanyak lima kali.

Pertahanan  PSIM Jogja terlihat masih cukup rentan ketika menghadapi serangan balik lawan, terlebih jika pemain lawan memiliki kecepatan. Selain itu, kemampuan menghadapi bola-bola dari lawan perlu diperbaiki.

Baca Juga: PSIM Jogja Resmi Tunjuk Razzi Jadi Manajer Baru

Verified Writer

Candra Septian Bantara

Mahasiswa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya