7 Fakta Sukulen, Tanaman Imut yang Mudah Dirawat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apa kamu sedang mencari ide untuk merawat tanaman, tetapi sibuk dan gak punya lahan luas? Nah, succulent atau sukulen adalah tanaman yang cocok buat kamu! Yuk, simak beberapa fakta menarik tentang tanaman yang imut dan mudah dirawat ini!
1. Nama sukulen berasal dari bahasa latin
Nama succulent berasal dari succus yang artinya getah. Hal ini dikarenakan daunnya mengandung getah dan baik untuk nutrisi alami. Getah ini disimpan selama mereka tidak mendapatkan perawatan yang cukup dari luar. Getah ini juga menjadi alasan kenapa bentuk daunnya agak sedikit gemuk.
Kamu dapat cek dengan menekan perlahan daun ini, maka kamu bisa merasakan adanya sensasi empuk di dalam daun tersebut. Unik bukan?
2. Terdapat 10 ribu spesies sukulen di seluruh dunia
Ketika kamu tertarik untuk membeli sukulen, ada banyak sekali pilihan yang bisa kamu pertimbangkan. Dilansir Garden Lover, sukulen memiliki sekitar 10 ribu spesies di seluruh dunia, termasuk 2 ribu spesies yang dianggap sebagai kaktus. Sukulen tersebar hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Kamu bisa datang ke florist atau toko tanaman terdekat di kotamu. Mereka pasti menawarkan beberapa pilihan lucu!
3. Bernapas di malam hari
Setiap tanaman memiliki keunikannya masing-masing. Termasuk sukulen yang “bernapas” di malam hari melalui pori-pori kecil di daunnya. Tanaman pada umumnya membuka pori-pori mereka di siang hari untuk bernapas dan melakukan fotosintesis. Sedangkan hal ini terjadi sebaliknya pada sukulen.
Dilansir laman Amber Carlson, sukulen bernapas di malam hari, dan menutup pori-pori mereka pada siang hari. Sehingga mereka tidak kehilangan banyak air karena penguapan.
4. Cepat beradaptasi di indoor maupun outdoor
Sukulen memiliki berbagai ukuran tergantung lokasi mereka ditanam. Tetapi dengan bentuk daunnya yang kecil, mereka memiliki kemampuan untuk berada di dalam situasi apapun. Bahkan, beberapa jenis sukulen cenderung berukuran kecil, dan tidak membutuhkan lahan yang luas.
Kamu bisa menyimpannya di dalam kamarmu, atau bahkan di teras untuk mempercantik rumah!
5. Mudah tumbuh dari potongan daunnya
Jika tanaman lain ketika patah mereka akan cenderung cepat layu, tetapi tidak dengan sukulen yang justru bisa tumbuh bibit baru dari potongan daunnya. Kamu bisa memperbanyak sukulen dari stek atau potongan daun yang terlepas dari induk atau tanaman utama.
Dilansir Garden Lover, cara menumbuhkannya sangatlah mudah, kamu hanya perlu meletakkan potongan tersebut di atas media tanam dengan pencahayaan yang baik. Setelah akar kecilnya tumbuh, kamu bisa memindahkannya ke media tanam yang lebih luas dan diberi sedikit air.
6. Mengandung zat yang melindungi daunnya dari sinar matahari
Pada daun tanaman ini terdapat zat kapur yang mampu melindunginya dari sinar matahari. Beberapa sukulen memang akan berubah warna jika terlalu sering terpapar sinar matahari, tetapi ini tidak akan membuatnya terbakar hingga layu.
Zat kapur ini juga bermanfaat untuk melindungi sukulen dari hama dan penyakit. Tetapi bukan berarti kamu bisa menelantarkannya ya!
7. Lebih baik berada di kondisi tanah yang kering
Karena sukulen memiliki zat pelindung matahari dan mengandung getah di daunnya, mereka lebih cocok berada di kondisi tanah yang cenderung kering. Dilansir Sublime Succulents, tanaman ini berasal dari daerah panas seperti Afrika dan Amerika Selatan. Kondisi iklim kering dan gersang merupakan habitat asli sukulen ini.
Media tanam yang kamu butuhkan pun sederhana. Gunakanlah tanah yang dicampur batuan kecil di atasnya. Lalu ditempatkan di pot yang memiliki lubang agar air tidak mengendap dan membuat sukulen busuk. Kamu juga tidak perlu sering menyiramnya.
Mudah bukan merawatnya? Tertarik memiliki sukulen untuk mempercantik meja atau kamarmu?
Baca Juga: 5 Tips Sederhana Merawat Sukulen dan Kaktus Agar Tidak Cepat Busuk
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.