Mahasiswa UNY Ciptakan Suplemen Peningkat Stamina dari Buah Kurma  

Kurma miliki milki antibakteri, antioksidan dan antijamur

Sleman, IDN Times - Di masa pandemik seperti saat ini suplemen peningkat stamina daya tahan tubuh penting untuk dikonsumsi. Namun jika terlalu banyak mengonsumsi justru mengakibatkan problem kesehatan. 

Untuk meminimalkan hal tersebut, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang terdiri dari Fina Indriyani dari Prodi Pendidikan IPA, Ranum Wanudya Prodi Kimia dan Hendrianis Syafira Prodi Biologi meneliti potensi buah kurma sebagai vitamin

1. Kurma miliki kandungan zat besi

Mahasiswa UNY Ciptakan Suplemen Peningkat Stamina dari Buah Kurma  Mahasiswa UNY yang meneliti buah kurma untuk dijadikan suplemen. Dok: istimewa

Fina Indriyani memilih buah kurma lantaran memiliki banyak kandungan zat besi yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam tubuh. Selain itu kurma mengandung protein, serat, glukosa, vitamin, biotin, niasin, dan asam folat. Dalam buah kurma juga terdapat banyak kandungan kimia, salah satunya adalah senyawa fenolik dan flavonoid.

"Buah ini adalah bahan pangan yang kaya akan zat gula, vitamin, mineral, dan serat. Dalam beberapa varietasnya, kandungan zat gulanya dapat mencapai 88 persen dan 12 persen sisanya terdiri dari kandungan kimia lainnya seperti vitamin, mineral, serat dan lain-lain," ungkapnya.

Baca Juga: Mahasiswa UNY Buat Es Krim dari Sayur, Solusi Pelengkap Nutrisi Anak

2. Kurma miliki memiliki sifat antibakteri, antioksidan dan antijamur

Mahasiswa UNY Ciptakan Suplemen Peningkat Stamina dari Buah Kurma  Freepik/meen_na

Menurut Ranum Wanudya kandungan nutrisi yang dimiliki buah kurma cukup banyak jika dibanding dengan makanan lainnya. Buah kurma kaya akan asam amino, asam lemak, berbagai mineral, vitamin dan serat makanan. Tidak hanya itu buah kurma juga mengandung senyawa fenolik sehingga memiliki sifat antibakteri, antioksidan dan antijamur.

"Kandungan senyawa fenolik pada kurma totalnya berkisar antara 10,47 hingga 22,11 mg/100 g. Kandungan flavonoid yang terkandung dalam buah kurma antara lain rutin, luteolin, isokuersetin, kuersetin, dan apidenin yang berkisar antara 1,22 - 2,82 mg/100 g," terangnya.

3. Gunakan metode infusa

Mahasiswa UNY Ciptakan Suplemen Peningkat Stamina dari Buah Kurma  Unsplash/Tim Chow

Hendrianis Syafira menjelaskan dirinya bersama tim menggunakan metode infusa dalam penelitiannya yaitu merendam buah kurma dalam air. Metode ini dipilih karena mudah dalam pembuatan. Bahan yanh diperlukan sebagai pelarutnya adalah air yang tergolong murah dan merupakan pelarut umum yang memiliki polaritas paling besar.

"Infusa buah kurma mengandung senyawa flavonoid khususnya jenis kuersetin sehingga buah kurma dengan sediaan infusa memiliki potensi untuk menjadi obat peningkat stamina pengganti kafein dan minuman berenergi lainnya," paparnya.

Menurut Hendrianis efek tonik yang ditimbulkan dari infusa buah kurma ini bisa meningkatan stamina. Efek tonik dapat terjadi dengan adanya efek stimulan dari sistem saraf pusat yang ditimbulkan dari golongan psikostimulansia.

“Senyawa kimia yang dapat menjadi psikostimulansia atau menstimulasi sistem saraf adalah alkaloid dan flavonoid” katanya.

Senyawa flavonoid dikatakan memiliki efek stimulan karena dapat menghambat fosfodiesterase yakni enzim yang memiliki tugas untuk mengubah adenosine monofosfat siklik menjadi AMP yang akan mengativasi pembentukan glukosa 6 fosfat yang menjadi sumber energi tambahan bagi tubuh dan dapat membuat tubuh menjadi lebih aktif atau berefek stimulan.

Baca Juga: Pendaftaran SNMPTN Dibuka, UGM Siapkan 2 Ribu Kursi Mahasiswa Baru  

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya