Yogyakarta, IDN Times - Tim arkeolog berencana melanjutkan proses penggalian (ekskavasi) di situs Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, tempat ditemukannya fosil manusia purba yang diprediksi berusia 1,8 juta tahun.
Harry Widianto, arkeolog dari Balai Arkeologi Yogyakarta mengatakan penggalian paling tidak bakal dilakukan timnya tahun depan. "Untuk mengonfirmasi susunan litologi batuan, terkait persisnya komposisi litologi dari sedimen dari Kali Glagah," ujarnya, Rabu (10/7).
Upaya dari tim arkeolog ini rupanya mendapat respon positif dari Pemerintah Daerah Brebes. Fosil-fosil temuan kemarin ini bakal memiliki tempat penyimpanan yang layak.
"Kemarin saya sudah berbicara, bertemu dengan Bupati (Brebes). Bupati sudah langsung memberikan reaksi untuk menyiapkan 4 hektare lahan. Itu untuk pembangunan museum daerah di Bumiayu," katanya.
Sementara museum itu sepenuhnya menjadi kewenangan Pemkab Brebes, pihak arkeolog akan fokus melanjutkan penelitian serta memberi masukan terkait fosil tadi. "Harus dikonservasi, dipelihara, dilestarikan, lalu dikembangkan informasinya ke masyarakat melalui pembangunan museum," tegasnya.
Sementara Pejabat Sekda Brebes, Djoko Gunawan membenarkan terkait adanya rencana pembangunan museum tersebut. Hanya saja, lokasi untuk berdirinya tempat ini belum ditentukan.
"Lokasinya memang tetap di sini Bumiayu, kita akan cari tempatnya. Tidak jauh dari lokasi situs Buton, Bumiayu-Tonjong," kata Djoko saat dihubungi.
Disinggung mengenai target pembangunan, Djoko berujar masih akan dirapatkan terlebih terlebih dahulu. "Artinya yang sekarang kita siapkan Proyek Detail Engineering Design (DED) dulu, mudah-mudahan tahun 2021 sudah mulai pembangunan," harapnya.
Harapan Pemkab Brebes selain jadi lokasi konservasi, museum yang dibangun dapat digunakan sebagai tempat informasi untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang manusia purba tertua.
Sebagai nilai tambah, pemerintah berharap dengan kehadiran museum itu dan seisinya, bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk pariwisata
Rencananya Pemkab Brebes akan mengandeng arkeolog untuk membantu pengembanganya. "Kita ajak para ahli arkeolog sambil mengader teman-teman kita yang di ada Brebes," pungkasnya.