Acara Hiburan Rakyat dan Kuliner Gratis di Beringharjo Hoaks

Dinas Kominfo dan Persandian Kota Yogyakarta mengklarifikasi

Kota Yogyakarta, IDN Times - Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kota Yogyakara mengatakan pesan yang tengah viral tentang hiburan rakyat dan kuliner gratis di Pasar Beringharjo pada Sabtu (17/8) adalah berita palsu atau hoaks.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta Tri Hastono mengatakan pihaknya telah menyampaikan hal ini kepada warga dan aparat untuk memberitahukan ke masyarakat lebih luas.

"Saya dapat pesan itu Rabu malam lalu saya konfirmasi ke beberapa teman. Kami lalu simpulkan informasi soal hiburan rakyat dan kuliner gratis dalam rangka syukuran itu sudah masif tersampaikan ke publik. Padahal jelas kalau informasi itu tidak benar," ujarnya.

Baca Juga: 3 Mal Ini Bakal Geber Diskon 17-an Rayakan HUT RI, Catat Tanggalnya

1. Acara hiburan dan kuliner gratis dalam rangka hari kemerdekaan Indonesia

Acara Hiburan Rakyat dan Kuliner Gratis di Beringharjo Hoakspixabay.com/mufidpwt

Berdasarkan akun Instagram Pemerintah Kota Yogyakarta, pesan yang viral di atas bernada ajakan untuk datang ke acara hiburan rakyat dan kuliner gratis di Pasar Beringharjo pada (17/8) dalam rangka puncak peringatan kemerdekaan Indonesia.

Di sana juga tertera daftar menu berikut jumlah kuliner yang dibagi dan 66 pemberi makanan yang sebagian besar merupakan institusi pemerintah.

2. Pesan yang viral adalah hoaks

Tri Hastono mengatakan informasi tersebut maupun yang mirip dengan itu adalah hoaks karena tidak ada acara yang digelar pada waktu dan tempat seperti yang ditulis.

"Informasi ini cukup ekskalatif dan versinya tidak hanya di Jogja. Di beberapa kota itu dengan menyebut titik menarik di kota masing-masing. Di Surabaya ada, di Jogja juga ada, dan kota lain," terangnya.

3. Fokus memberitahu warga

Acara Hiburan Rakyat dan Kuliner Gratis di Beringharjo Hoakskominfo.go.id

Lebih lanjut, Tri Hastono menjelaskan bahwa pihak fokus untuk memberitahu warga akan informasi yang benar alih-alih mencari tahu siapa pembuat pesan tersebut.

"Saya kira yang penting adalah menyampaikan pada masyarakat. Karena dampaknya juga ke masyarakat. Masyarakat Jogja itu kan sangat atensif terhadap agenda-agenda kota Jogja," ucapnya.

Di sisi lain, ia merasa sulit untuk menemukan pelaku pembuat pesan sebab informasi tersebut telah viral di berbagai medium.

"Jadi daripada kami kehabisan energi untuk mencari siapanya lebih baik mengantisipasi dengan menyampaikan ke publik kalau itu tidak benar," jelasnya.

Baca Juga: Butet Kertaradjasa: Malioboro Pedestrian Lebih Sering Lebih Bagus

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya