Sleman, IDN Times - Pasangan Calon (paslon) Bupati-Wakil Bupati Sleman nomor urut 3, Kustini Sri Purnomo-Danang Maharsa berhasil menang di tempat pemungutan suara (TPS) masing-masing.
Di TPS 27, Jaban, Tridadi, Sleman, tempat Kustini mencoblos, paslon ini berhasil menang dengan perolehan suara 189 dari 309 surat suara yang masuk. Sedangkan di TPS 23, Beran, Tridadi, tempat Danang menggunakan hak pilihnya, mereka meraih suara sebanyak 145 dari 246 surat suara yang masuk.
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di di TPS 27, Jaban, Tridadi, Sleman, Choliq Warganegara mengatakan, di TPS 27 ini partisipasi pemilih hanya sebesar 84,3 persen. Dari total 365 daftar pemilih tetap (DPT), hanya ada 309 pemilih yang hadir. Menurutnya, di Jaban sendiri banyak yang merantau, sehingga banyak pula yang tidak bisa pulang untuk mencoblos.
Dia mengatakan, dari 309 surat suara masuk, ada 16 surat suara yang gugur. Yang meliputi surat suara tidak dicoblos, di luar gambar maupun mencoblos lebih dari satu paslon.
"Banyaknya yang tidak mencoblos (karena) banyak yang merantau. KTP sini tapi domisili tidak di sini. Dari 309, surat suara masuk untuk Paslon 1 sebanyak 81, Paslon 2 ada 23 suara, dan paslon 3 ada 189 suara," ungkapnya para Rabu (9/12/2020).
Sementara itu, Danang Maharsa, Calon Wakil Bupati nomor urut 1 diketahui juga unggul di TPS yang menjadi lokasinya mencoblos. Menurut Ketua KPPS TPS 23, Bima Sulistya, dari total 246 surat suara yang masuk, paslon nomor urut 3 mendapatkan suara sebanyak 145. Untuk paslon 1 mendapatkan suara 65 dan paslon 2 mendapatkan suara 29.
"Tujuh tidak sah. Banyak yang coblosannya 3, ada yang di tengah-tengah antarpaslon. Kemungkinan yang tidak milih (golput) karena tidak ada pilihan atau tidak tahu milih mana. Karena saat didata, yang bersangkutan ada di rumah," terangnya.
Sementara itu, Kustini Sri Purnomo mengatakan jika dalam kontestasi Pilkada 2020, dirinya optimis bisa menang. Menurutnya, waktu 2,5 bulan untuk kampanye telah dipergunakan semaksimal mungkin. Meskipun dengan pembatasan-pembatasan kegiatan kampanye.
"(Selama) 2,5 bulan kita sudah ke masyarakat, semaksimal mungkin. Memang dengan adanya COVID-19 kita dibatasi, pertemuan tidak boleh lebih dari 50 (orang), paling 30-35 (orang) dengan waktu yang singkat," paparnya.