Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kebijakan Antigen Mendadak, Okupansi Hotel di DIY Turun Drastis

Ilustrasi Tugu Pal Putih Yogyakarta (IDN Times/Febriana Sinta)
Ilustrasi Tugu Pal Putih Yogyakarta (IDN Times/Febriana Sinta)

Kota Yogyakarta, IDN Times - Pemilik hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeluhkan okupansi hotel tak sesuai dengan target. 

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo mengatakan saat ini tingkat hunian atau okupansi hotel jelang pergantian tahun 2021 hanya mencapai 15 persen. 

"Okupansi sekarang rata-rata se-DIY untuk semua kelas bintang hanya 15 persen, kenaikannya sedikit dengan reservasi," kata Ketua PHRI DIY Deddy Pranawa Pranowo, Kamis (31/12/2020). 

 

1. Kebijakan Pemda DIY tentang antigen dinilai mendadak

Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo. Instagram.com/ deddypranowo
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo. Instagram.com/ deddypranowo

Deddy menyebutkan situasi ini terjadi pada hotel berbintang dan non-bintang di DIY. Menurutnya angka tersebut jauh dari target awal yang diharapkan pengelola hotel, yaitu mencapai 70 persen saat libur akhir tahun.

Dilansir dari Antara, Deddy menyatakan hal ini disebabkan dampak penerapan aturan wajib rapid test antigen bagi setiap pendatang yang masuk DIY, ditambah dengan bergulirnya wacana Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DIY.

“Okupansi menurun drastis dibandingkan sebelum munculnya penerapan rapid test antigen yaitu mencapai 42 persen.”

 

2. Hotel di tengah kota bernasib lebih baik

Ilustrasi kawasan Malioboro. IDN Times/Paulus Risang
Ilustrasi kawasan Malioboro. IDN Times/Paulus Risang

Hotel di area tengah atau yang berada di pusat Kota Yogyakarta, menurut Deddy bernasib lebih baik.  Lantaran dekat dengan Malioboro dan pusat keramaian maka lebih banyak peminat. 

"Kecuali untuk hotel-hotel di area tengah (pusat Kota Yogyakarta) reservasi masih di angka 20 sampai 40 persen,"ujar Deddy.

3. Pengelola hotel andalkan wisatawan lokal

Ilustrasi dekorasi ruang hotel. (IDN Times/Sunariyah)
Ilustrasi dekorasi ruang hotel. (IDN Times/Sunariyah)

Padahal menurut Deddy, pengelola hotel maupun restoran selalu mendukung setiap kebijakan pemerintah pusat maupun daerah mengendalikan penularan COVID-19. Namun, kebijakan yang diterapkan secara mendadak membuat wisatawan harus menghitung ulang biaya liburan mereka ke Yogyakarta.

"Kami berharap reservasi masih bisa naik lagi dengan mengandalkan wisatawan lokal asal DIY," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us