2. Siapkan obat-obatan hingga tabung oksigen

Ilustrasi pengunjung Pantai Parangtritis, Bantul. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Wisatawan yang tersengat ubur-ubur beracun biasanya merasakan gatal dan panas serta memerah pada bagian tubuh yang tersengat ubur-ubur beracun. Terkadang anak-anak yang tersengar ubur-ubur menangis meronta-ronta karena tak kuat menahan sakit.

"Kita sudah siapkan obat oles bagi wisatawan yang tersengat ubur-ubur beracun, bahkan juga menyiapkan tabung oksigen. Karena terkadang ada wisatawan yang merasakan sesak nafas karena menahan sakit," ucapnya.

"Namun sejauh ini wisatawan yang tersengat ubur-ubur beracun belum ada yang dilarikan ke rumah sakit," katanya.

Baca Juga: Ada Gempa, Antusiasme Wisatawan ke Bantul Tetap Tinggi

3. Ubur-ubur beracun biasa muncul pada awal bulan Juli

ubur-ubur physalia physalis (commons.m.wikimedia.org)

Ubur-ubur beracun kata pria yang akrab disapa Inu akan muncul pada awal bulan Juli hingga bulan Agustus saat suhu udara di laut dingin dan ubur-ubur beracun muncul dan tersapu gelombang ke pantai.

"Kita sudah beri himbauan kepada wisatawan untuk tidak menyentuh atau bermain dengan ubur-ubur beracun karena jika tersengat akan mengalami kesakitan," ucapnya.

4. Ubur-ubur beracun juga muncul di Pantai Baru

Objek wisata Pantai Baru Bantul.(daruwaskita)

Sementara Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah IV yang meliputi Pantai Samas hingga Pantai Baru, Nugroho mengaku ubur-ubur beracun telah muncul di tepi pantai namun jumlahnya tidak terlalu banyak dan belum ada wisatawan yang menjadi korban sengatan binatang laut yang akrab disebut rawe oleh masyarakat setempat tersebut.

"Sudah muncul ubur-ubur beracun namun belum ada wisatawan yang tersengat ubur-ubur beracun. Kita juga siapkan obat-obatan jika ada wisatawan yang tersengat ubur-ubur beracun," katanya.

Baca Juga: 5 Fakta Ubur-ubur Physalia, Sering Muncul di Pantai Jogja