Pengamat UGM Minta Pertamina Matangkan Kriteria Penerima Subsidi BBM

Pengamat UGM: Tak semua mobil 2.000 cc berharga mahal

Sleman, IDN Times - Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengingatkan penetapan kriteria konsumen penerima subsidi BBM bersubsidi baik pertalite maupun solar dipastikan memenuhi rasa keadilan masyarakat.

1. Tak semua harga mobil 2.000 cc mahal

Pengamat UGM Minta Pertamina Matangkan Kriteria Penerima Subsidi BBMPromo MyPertamina. (IDN Times/Istimewa).

Menurutnya wacana pengecualian subsidi BBM bagi mobil 2.000 cc ke atas tidak menjamin pembatasan itu tepat sasaran

"Tidak sedikit kendaraan roda empat 2.000 cc yang harganya murah lantaran berusia tua. Kan banyak juga pemilik mobil tua 2.000 cc ke atas yang harganya murah. Pemiliknya seharusnya berhak memperoleh subsidi, tetapi karena mobil yang dimiliki 2.000 cc ke atas maka dia tidak memperoleh subsidi," papar Fahmy, Kamis (7/7/2022).  

2. Kriteria konsumen yang berhak menerima subsidi BBM perlu dimatangkan

Pengamat UGM Minta Pertamina Matangkan Kriteria Penerima Subsidi BBMInstagram.com/@mypertamina

Sebaliknya, pertamina harus menyoroti pemilik mobil mewah karena kapasitas mobilnya 1.500 cc. Untuk itu kriteria konsumen yang berhak menerima subsidi BBM perlu dimatangkan kembali selama masa uji coba penggunaan MyPertamina.

Ia menyadari pembelian BBM bersubsidi perlu dibatasi mengingat beban APBN untuk subsidi BBM sangat besar atau mencapai sekitar Rp502,4 triliun.

Sementara berdasarkan data PT Pertamina, 60 persen penyaluran subsidi BBM tidak tepat sasaran.

"Kita semua sepakat bahwa beban APBN untuk subsidi dan kompensasi sudah sangat besar sekitar Rp502,4 triliun sehingga harus dibatasi," katanya dikutip Antara. 

 

Baca Juga: Soroti Kasus Babarsari, Sosiolog UGM: Jogja Tumbuh Jadi Metropolis   

3. Berharap persiapan penggunaan MyPertamina diperpanjang

Pengamat UGM Minta Pertamina Matangkan Kriteria Penerima Subsidi BBMPT Pertamina Patra Niaga membuka pendaftaran kendaraan dan identitasnya di website MyPertamina per 1 Juli 2022. (Dok. Pertamina)

Fahmy juga berharap masa persiapan penggunaan aplikasi MyPertamina maupun web MyPertamina sebagai syarat membeli BBM bersubsidi perlu diperpanjang mengingat belum semua pemilik kendaraan roda empat ke atas dapat mengakses aplikasi maupun web, terlebih apabila kapasitas internet belum menyeluruh.

Sebelumnya, Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas mengusulkan agar mobil di atas 2.000 cc tidak lagi boleh mengisi BBM Pertalite. Mobil dengan kriteria tersebut, dinilai tergolong sebagai mobil mewah.

Baca Juga: UGM Bakal Luncurkan Prototipe Candi Borobudur Versi Metaverse  

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya