TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ungkap Penyebab Kereta Api Anjlok di Kulon Progo, PT KAI Gandeng KNKT

Rute kereta ke arah Jakarta telah pulih

Petugas berusaha mengevakuasi KA Argo Semeru yang mengalami kecelakaan di kawasan Kalimenur, Sukoreno, Sentolo, Kulonprogo, D.I Yogyakarta, Rabu (18/10/2023). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Kulon Progo, IDN Times - KA Argo Semeru dan KA Argo Wilis yang sempat anjlok di kilometer 520 +4 Petak Jalan Sentolo, Wates, Kulon Progo, berhasil dievakuasi seluruhnya, hari ini Rabu (18/10/2023).

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo menyebut proses evakuasi tuntas hari ini pukul 09.56 WIB.

"Dari sembilan yang anjlok itu sudah selesai diangkut ditaruh lagi di atas rel," kata Didiek saat ditemui di lokasi kejadian. 

 

1. Normalisasi jalur segera dilakukan

Proses evakuasi KA Argo Semeru yang anjlok dan terserempet KA Argo Wilis di Petak Jalan Sentolo, Wates, Kulon Progo, Selasa (17/10/2023). (IDN Times/Tunggul Damarjati)

PT KAI, lanjut Didiek mengupayakan normalisasi jalur hulu dari arah Jakarta. Sedangkan jalur hilir telah pulih dan sudah dipakai melintas KA Argo Lawu dari Solo Balapan tujuan Stasiun Gambir yang berangkat pukul 11.33 WIB tadi.

KA Argo Lawu menjadi kereta pertama yang melintas menggunakan skema pengalihan jalur pascainsiden. Kecepatan seluruh kereta di jalur ini sementara ini dibatasi maksimal 40 km/jam.

"Dengan penyelesaian hari ini, normalisasi jalur hulu ini sudah diawali KA Argo Lawu, akan dilanjutkan kereta-kereta berikutnya. Para penumpang yang memerlukan KA Bandara, Prameks segera kita normalkan kembali," imbuhnya.

Baca Juga: KAI Daop 6: 3 Korban Luka Akibat Kereta Anjlok di Kulon Progo

2. Penyelidikan gandeng KNKT

Proses evakuasi KA Argo Semeru yang anjlok di Wates, Kulon Progo. (Dok. Humas KAI Daop 6 Yogyakarta)

Didiek menyatakan, PT KAI belum bisa memastikan pemicu anjloknya KA Argo Semeru yang kemudian terserempet KA Argo Wilis.

PT KAI menggandeng Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam proses investigasi. "Kita akan investigasi (pemicu) bersama direktur keselamatan dan KNKT. Terlalu dini kalau menyampaikan penyebabnya," kata dia.

Baca Juga: 9 Gunung di Indonesia Dipilih Jadi Nama Kereta Api, Menarik!

Berita Terkini Lainnya