Pakar Politik UGM Menduga Ada Ketegangan Antara Jokowi dan PDIP
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengumumkan Bakal Calon Wakil Presiden yang mendampingi Ganjar Pranowo, saat Presiden Joko Widodo tengah berada di luar negeri. Pakar Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Wawan Mas'udi melihat sedang ada ketegangan politik antara PDIP dengan Joko Widodo saat ini.
Wawan mengatakan secara simbolik kemungkinan tidak ada komunikasi antara Jokowi dan PDIP. "Itu menunjukkan ada satu suasana hubungan politik yang kelihatan sedang tegang-tegangnya. Nah ini kan Pak Presiden sedang di luar negeri," ujar Wawan, Rabu (18/10/2023).
1. Nama Jokowi hanya disebut oleh Mahfud MD
Wawan juga melihat dari pidato yang disampaikan saat pengumuman Bakal Calon Wakil Presiden nama Jokowi tidak banyak disebut. Hanya satu kali nama Jokowi disebut, oleh Mahfud MD.
"Mengikuti pidato tadi, sambutan Pak Hasto, Bu Mega, Pak Ganjar, nama Pak Jokowi kan tidak disebut, yang menyebut hanya sekali saja oleh Pak Mahfud. Berterima kasih ke Pak Jokowi, sudah memberi kesempatan, tapi kan tidak ada tepuk tangan atas itu. Ini artinya saya baca kok sedang ada ya tensi politik yang sangat tinggi, gak tau apa penyebabnya tapi kan bisa diruntutlah itu," kata Wawan.
2. Gibran tidak diundang
Diketahui, Putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka juga tidak diundang dalam pengumuman Bakal Calon Wakil Presiden dari PDIP ini. Gibran hanya menyaksikan melalui siaran langsung deklarasi ini.
"Makanya kan, (tidak) diundang, justru akan dipanggil untuk soal kedisplinan partai. Kalau yang manggil Pak Hasto kayak gitu biasanya," kata Wawan.
Baca Juga: Keluarga Madura Yogyakarta Siap Dukung Mahfud MD Dampingi Ganjar
3. Tunjukan prioritas PDIP dan partai koalisi
Wawan menyebut langkah yang diambil PDIP bukan untuk mematikan langkah Gibran, yang santer diisukan akan maju sebagai Calon Wakil Presiden, Prabowo Subianto. Namun pada prioritas PDIP.
"Jadi kalau saya (melihat), tidak untuk mematikan tapi untuk menunjukkan saja prioritas PDIP kayak apa. Ini kalau saya baca menunjukkan dalam tanda petik tingkat otonomi politiknya PDIP dan partai koalisinya kan ini, kelihatan sangat otonom, keputusannya mereka buat," ujar Wawan.
Baca Juga: Pakar Politik UGM Sebut Mahfud MD Memperkuat Posisi Ganjar