TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemda DIY Tambah Tempat Tidur untuk Pasien COVID-19 di RS Rujukan

Ketersediaan tempat tidur di RS rujukan semakin menipis

Ilustrasi ruang isolasi pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/Jojon)

Yogyakarta, IDN Times - Guna menanggulangi permasalahan ketersediaan tempat tidur untuk penanganan pasien COVID-19 yang kian menipis, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berkoordinasi dengan sejumlah rumah sakit rujukan di wilayahnya.

Alhasil, diperoleh tambahan untuk fasilitas medis penanganan pasien corona demi mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus di kemudian hari.

Baca Juga: Sleman Siapkan Tempat Baru untuk Tampung Pasien COVID-19 Tanpa Gejala 

1. Tambah tempat tidur critical dan non critical

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setiyaningastutie. IDN Times/Tunggul Damarjati

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan, sebanyak 27 rumah sakit rujukan bersedia meningkatkan kapasitas tempat tidur pasien critical maupun non critical.

Untuk jenis critical yang dilengkapi ventilator dan peralatan pendukung lainnya, mulanya hanya ada 49 unit.

"Sekarang, kita tambah jadi 62 bed (tempat tidur)," kata Pembajun dalam keterangannya, Rabu (2/12/2020).

Sedangkan untuk kategori non critical yang biasanya dipergunakan dalam ruang isolasi kini menjadi sebanyak 487 unit.

"Bed kita yang non critical itu awalnya ada 404, sekarang kita sudah tambahkan. Teman-teman rumah sakit itu dengan kerelaannya dan dengan niat yang baik menambahkan menjadi 487 bed," terangnya.

Akan tetapi, peningkatan kapasitas sifatnya fleksibel bagi rumah sakit. Tergantung kondisi dan kemampuan masing-masing.

"Misal, rumah sakit tertentu dia menambah bed-nya, tapi dia juga melihat kekuatannya. Kalau ternyata banyak nakesnya (tenaga kesehatan) yang tumbang, ya gantian dengan rumah sakit yang lain yang menambah," urai Pembajun.

2. Rekrut nakes lokal

Perawat menangani pasien di Poli Pinere RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, pada 9 Juli 2020. ANTARA FOTO/FB Anggoro

Peningkatan kapasitas tempat tidur ini, menurut Pembajun, diimbangi dengan langkah menambah jumlah tenaga kesehatan di wilayahnya. Pemda DIY sempat mengajukan kurang lebih 200 orang tenaga kesehatan kepada Kementerian Kesehatan.

"Nakesnya, kita sudah meminta persetujuan pusat untuk ditambahkan SDM-nya. Nah hari ini kita sudah mulai berproses karena ternyata di pusat itu juga banyak provinsi lain yang minta nakes. Kita sudah berkoordinasi dengan pusat dan diizinkan kita merekrut nakes lokal untuk didayagunakan," klaim Pembajun.

Daerah lain, turut mengajukan penambahan nakes lantaran juga mengalami lonjakan kasus layaknya DIY. Pemda DIY pun mengiyakan solusi alternatif dari pusat untuk mendayagunakan nakes dari daerah masing-masing.

"Nanti insentifnya dibantu dari pusat," klaim Pembajun lagi.

Baca Juga: Sleman Membara, Seluruh Kapanewon Jadi Zona Merah

Berita Terkini Lainnya