TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kurangi Sampah Plastik, Pemda DIY Imbau Panitia Kurban Sediakan Besek

Selain besek bisa gunakan daun pisang

Instagram.com / besek_bambu

Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengimbau panitia pemotongan kurban untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai saat pembagian daging Idul Adha besok.

Pemakaian wadah yang ramah lingkungan menjadi alasan agar dapat mengurangi sampah plastik. Beberapa tempat yang disarankan adalah besek dari bambu, daun pisang, daun ketapang dan daun jati. 

Baca Juga: Ini Lho 2 Hotel Ramah Lingkungan di Yogyakarta, Keren!

1. Gunakan besek

ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, R. Sutarto, mengatakan, plastik hanya dapat digunakan satu kali pakai, sedangkan besek bambu sebagai tempat daging kurban dirasa lebih bermanfaat. 

"Pakai besek, tapi terus jangan didobeli plastik. Kemudian, membawanya dengan cara diikat dengan tali, kalau bisa jangan rafia, meski itu juga sebenarnya juga sudah meminimalkan," ujarnya saat dihubungi wartawan, Kamis (1/8).

Kendati demikian, pihaknya tak dapat menerapkan imbauan itu melalui peraturan tertulis. Lantaran, masalah kewenangan terutama pemanfaatan plastik, ada di masing-masing kabupaten/kota.

"Intinya mengurangi penggunaan plastik," tegasnya.

2. Dilarang mencemari lingkungan

IDN Times/Nindias Khalika

Tidak hanya  penggunaan plastik yang menjadi perhatian Pemprov DIY, masalah tempat pembersihan daging juga turut disoroti. 

Proses membersihkan daging dan jeroan dari darah inilah yang dikhawatirkan dapay mencemari lingkungan. "Badan air itu kan kadang dipakai di sisi atas, bawah, tengah ada. Kalau bisa terkoordinir, jadi tidak setiap titik buat pembersihan," jelasnya.

Pembuangan limbah sisa pemotongan yang dibuang di dalam tanah juga akan menimbulkan masalah kesehatan.

Idealnya, menurut Sutarto, pemotongan hewan kurban harus dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH). Hanya saja, masalahnya adalah kapasitas RPH sangat terbatas.

"Kemudian sohibul kurban sendiri kan biasanya kalau menyembelih di tempat lain kan kurang sreg. Pinginnya ada kebersamaan, akhirnya di mushola atau masjid," pungkasnya.

 

Baca Juga: 4 Ormas Keagamaan ini Dicabut Izinnya

Berita Terkini Lainnya