Zona Bahaya Merapi Diperluas, BPBD Sleman: Pemukiman Warga Masih Aman
Antisipasi bencana Merapi, Pemkab Sleman siagakan barak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Badan Geologi Kementerian ESDM memperluas potensi zona bahaya Gunung Merapi. Berdasarkan perkembangan terbaru, potensi bahaya erupsi Merapi berupa guguran lava dan awan panas di bagian Selatan-Barat Daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, sedangkan Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Sektor Tenggara meliputi Sungai Woro maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif diperkirakan dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Berkaitan dengan hal tersebut, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman, Makwan memastikan pemukiman warga masih aman dan berada di luar potensi bahaya.
1. Ada perubahan topografi lereng Barat Daya
Makwan memaparkan pembaharuan rekomendasi dilatarbelakangi adanya perubahan topografi lereng akibat aktivitas erupsi Merapi. Di mana saat ini lereng Merapi sebelah Barat Daya tidak ada hambatan yang menghalangi luncuran awan panas.
"Berkali-kali terjadi luncuran lava sebelah Barat Daya, saat ini kondisinya menjadi halus tidak ada lagi yang menghambat. Skenario terjauh (luncuran) adalah 6,3 km," ungkapnya pada Jumat (27/1/2022).
Baca Juga: Antisipasi Kubah Lava Merapi Longsor, Geologi Tambah Wilayah Bahaya
Baca Juga: Jadi Saksi Erupsi Merapi 2010, Sleman Resmikan Museum Terbuka Bakalan