Teliti Pengendalian Dengue Pertama di Dunia, UGM Raih Rekor Muri
Nyamuk Wolbachia mampu turunkan kasus DBD hingga 77 persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta berhasil meraih penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) berkat penelitian tentang teknik penggunaan nyamuk ber-Wolbachia untuk mengurangi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD).
Salah satu peneliti nyamuk Wolbachia, Prof. Adi Utarini menyatakan para peneliti merasa bangga meneliti tentang nyamuk Wolbachia yang telah dilakukan selama 10 tahun.
“Kami merasa bangga atas penghargaan ini. Penelitian ini merupakan kolaborasi antara Pusat Kedokteran Tropis, FKKMK Universitas Gadjah Mada, bersama Monash University, dan atas dukungan pendanaan penuh dari Yayasan Tahija selama 10 tahun terakhir," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (23/2/2021).
Baca Juga: Epidemiolog UGM: Strain Corona Baru Berpotensi Muncul di Indonesia
1. Dapat turunkan kasus DBD hingga 77 persen
Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono menerangkan Wolbachia merupakan inovasi yang sangat bagus dengan hasil efikasi Wolbachia yang tinggi dengan menurunkan 77 persen kasus DBD. Menurut Panut inovasi ini menjadi sumbangsih universitas bagi dunia kesehatan Indonesia dan dunia.
"Penghargaan tersebut merupakan sebuah pencapaian yang sangat membanggakan bagi UGM," ungkapnya pada Rabu (24/2/2021).
Baca Juga: Metode Wolbachia Mampu Turunkan 77 Persen Kasus DBD di Kota Jogja