TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak ingin Kena Corona, Jangan Makan Daging dan Sisa Makanan Kelelawar

Masyarakat masih banyak yang memakan sisa buah kelelawar 

Kepala DP3 Sleman. IDN Times/Siti Umaiyah

Sleman, IDN Times - Meskipun terasa lebih enak dan manis, sisa buah yang dimakan oleh kelelawar buah dilarang untuk dimakan. hal itu disampaikan Heru Saptono, Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman. Menurut Heru, kelelawar buah ditenggarai menjadi penyebar virus Corona. Untuk itu, pihaknya gencar mengedukasi masyarakat agar tidak memakan buah sisa dari kelelawar buah.

Baca Juga: Kuliner Kelelawar Bacem di Gunungkidul Tetap Laris Meski Ramai Corona

1. Masyarakat lebih memilih makan buah sisa kelelawar buah

Unsplash/Todd Cravens

Menurut Heru, biasanya buah sisa dari kelelawar buah memang terasa lebih manis, karena kelelawar buah dapat memilih buah yang telah matang. Hal tersebut terkadang masyarakat lebih tertarik memilih buah sisa makanan kelelawar buah. 

"Kita edukasi masyarakat tidak makan sisa dari kelelawar buah. Biasanya sisa dari kelelawar buah memang enak, karena milihnya yang benar-benar matang," katanya pada Senin (3/2).

2. Pengolah kelelawar lebih rentan terinfeksi virus

Seorang pedagang saat menunjukan kelelawarnya yang masih hidup. IDN Times/Fariz Fardianto

Menurut Heru, penyebaran virus Corona juga akan lebih cepat menular kepada pengolah makanan kelelawar dibanding konsumen. Hal tersebut disebabkan pengolah bersentuhan secara langsung dengan kelelawar.

"Sebenarnya virus Corona mati setelah dididihkan di suhu 50°. Sehingga yang rentan adalah pengolah makanan, karena bersentuhan langsung dengan kelelawar tadi," ungkapnya.

Baca Juga: Kelelawar atau Ular? Ilmuwan Berdebat Siapa Pembawa Virus Corona

Berita Terkini Lainnya