TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Proses Pemakaman Staf KPU Yahukimo Diwarnai Tangis Haru Keluarga

Henry Jovinski dibunuh orang tak dikenal pada Selasa lalu

Pemakaman staf KPU Yahukimo di Godean Sleman. IDN Times/Siti Umaiyah

Sleman, IDN Times - Proses pemakaman jenazah Henry Jovinski (25), Staf Analisis Sistem Informasi KPU Kabupaten Yahukimo, Papua, yang tewas akibat diserang orang tidak dikenal pada Selasa (11/8/2020) lalu, diwarnai tangis haru keluarga.

Ibu almarhum, Vivin Monica seakan tidak tega melihat jenazah anaknya dikebumikan di TPU Gumuk, Rewulu Wetan, Sidokarto, Godean, Sleman pada Kamis (13/8/2020) pukul 09.00 WIB.

Baca Juga: 2.247 Mahasiswa UPNVY Peroleh Keringanan Uang Kuliah Tunggal  

1. Ibu almarhum tinggalkan selendang di makam Henry

Pemakaman staf KPU Yahukimo di Godean Sleman. IDN Times/Siti Umaiyah

Pada saat prosesi pemakaman, ibu almarhum terus menangis tersedu. Bahkan Vivin sempat meninggalkan selendang hitam yang dipakainya di dalam makam anaknya.

"Henry jangan tinggalkan mamah. Mamah di sini. Maafin mamah yang gak bisa jagain Henry. Henry bawa (selendang) punya mamah, Henry jangan takut, nanti kita ketemu," ungkap Vivin sembari menjatuhkan selendang ke dalam makam anaknya.

2. Menghubungi keluarga dua hari sekali

Pemakaman staf KPU Yahukimo di Godean Sleman. IDN Times/Siti Umaiyah

Vivin mengungkapkan, anaknya selalu menghubunginya dua hari sekali melalui sambungan video call WhatsApp. Menurut Vivin, Henry merupakan sosok yang ceria dan suka tertawa.

"Henry lihat mamah di sini, kenapa tega ninggalin mamah. Katanya mau jalan-jalan berdua. Biasanya Henry video call sama saya dua hari sekali, biasanya ketawa-ketawa," kenang Vivin.

3. Sangat dekat dengan keluarga

Pemakaman staf KPU Yahukimo di Godean Sleman. IDN Times/Siti Umaiyah

Sementara itu, Ayah Henry, Sugeng Kusharyanto menjelaskan, almarhum merupakan sosok yang sangat dekat dengan keluarga. Dia menjelaskan, Henry sudah bertugas di Papua sejak setahun yang lalu.

"Sangat baik, periang. Dua kali sehari hubungi mamanya. Sangat dekat sekali. Sudah tugas setahun. Terakhir pulang pada saat kerusuhan di Papua (setahun lalu)," paparnya.

Baca Juga: Bangun Gua Jepang Kaliurang, Warga Desa Dipaksa Jadi Romusha 

Berita Terkini Lainnya