Permasalahan Minyak Goreng Masih Terjadi, Pakar UGM: Pemerintah Bisa Memotong Jalur Distributor
Pemerintah diminta gencar melakukan operasi pasar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Kelangkaan minyak goreng masih terus terjadi di berbagai daerah. Tak hanya menimbulkan kepanikan, hal ini juga menyebabkan kenaikan harga minyak goreng. Peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (Pustek) UGM, Hempri Suyatna, menyarankan pemerintah untuk segera mengambil sejumlah kebijakan agar masalah ini tak berlarut.
Baca Juga: Disperindag Sleman Gelontorkan 34 Ribu Liter Minyak Goreng
Baca Juga: Laga Krusial Menuggu PSS Sleman, Poin Penuh Wajib Diraih
1. Kelangkaan sudah terlihat sejak November 2021
Hempri menjelaskan, persoalan kelangkaan minyak goreng disebabkan banyak faktor. Mulai dari meningkatnya harga CPO, gangguan distribusi, hingga aksi penimbunan minyak goreng.
“Saya kira faktor pemicunya sudah muncul sejak tahun lalu, di bulan November 2021 dengan kenaikan harga CPO (Crude Palm Oil) di pasar internasional. Harga CPO inilah yang kemudian memicu banyak pedagang minyak goreng menjual produknya ke luar negeri daripada ke dalam negeri,” ungkapnya.
Menurut Hempri, kelangkaan diperparah dengan aksi pedagang yang bermain dan mencari keuntungan di balik kelangkaan minyak goreng ini, sehingga proses distribusi tidak berjalan dengan lancar.
“Banyak kasus sering kita temukan, terjadi banyak penimbunan minyak goreng sehingga mengakibatkan proses distribusi menjadi tidak lancar,” paparnya.