TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswa UGM Sabet Gelar Juara di Kompetisi Roket Internasional

Mereka jadi Juara 2 di CanSat Competition 2020

Gadjah Mada Aerospace Team (GMAT). Dok: Humas UGM

Sleman, IDN Times - Gadjah Mada Aerospace Team (GMAT) berhasil mendapatkan juara 2 di CanSat Competition 2020 yang diselenggarakan oleh American Astronautical Society (AAS).

Kompetisi yang dilakukan secara virtual ini, setidaknya diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai negara dunia. Beberapa di antaranya berasal dari Amerika Serikat, Meksiko, Inggris, India, Turki, Polandia, Brasil, Korea Selatan, Arab Saudi, Argentina, Thailand, Indonesia, Kanada, Kosta Rika, dan Azerbaijan. 

Awalnya, kompetisi ini akan dilakukan di Virginia, Amerika Serikat. Namun, akibat pandemi COVID-19 kompetisi dilaksanakan secara virtual.

Baca Juga: Naik 66 Peringkat, UGM Melejit ke Ranking 254 Terbaik Dunia

1. Wahana muatan roket dengan misi Delta Wing Glider

aerospace.ugm.ac.id

GMAT sendiri beranggotakan Kenrick Tjandra, Indra Budi Setyawan, Muhammad Dyffa, Mario Jaya, Wildan Purnomo, Mahatma Wisesa, Nico Renaldo, Luqman Alhelmy, Muhammad Nur Ilmi, Nafisah Hasya dan dibimbing oleh Catur Atmaji. Tim ini sukses membawa pulang gelar juara 2 usai berkompetisi membuat wahana muatan roket dengan misi Delta Wing Glider. Sementara urutan pertama diraih tim dari Amerika Serikat dan posisi ketiga tim dari Meksiko.

"Jadi pada kompetisi ini setiap tim harus mampu membuat sebuah wahana muatan roket dengan misi Delta Wing Glider. Wahana tersebut dirancang untuk mengirimkan data atmosfer dan melakukan rangkaian separasi pada ketinggian tertentu," ungkap Kenrick Tjandra pada Kamis (18/6).

2. Seleksi sejak September 2019

ugm.ac.id

Kenrick menjelaskan, rangkaian CanSat Competition 2020 sudah dilakukan sejak September 2019. Untuk proses seleksi sendiri dimulai dengan tahap registrasi kemudian preliminary design review dan diakhiri tahap critical design review. Penilaian dilakukan oleh juri dari US Naval Research Laboratory. 

"Ada ratusan peserta dari seluruh dunia pada tahap registrasi, namun pada tahap akhir hanya 40 finalis tersisa," terangnya.

Baca Juga: CfDS UGM: Soal New Normal, Warganet Aktif Mengkritik lewat Sarkasme

Berita Terkini Lainnya