TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keluarga Tersangka Susur Sungai Dirundung, Tim Psikolog Akan Dampingi

Dirundung sampai terpaksa mengungsi

Ketua HIMPSI Wilayah DIY, Helly Prajitno Soetjipto (kiri). IDN Times/Siti Umaiyah

Sleman, IDN Times - Keluarga tersangka insiden susur Sungai Sempor banyak yang mengalami perundungan. Tidak hanya itu, bahkan salah satu keluarga tersangka ada yang terpaksa mengungsi untuk menghindari perundungan yang lebih besar.

Berkaitan dengan hal tersebut, Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Wilayah DI Yogyakarta, Helly Prajitno Soetjipto, yang juga merupakan salah satu tim pendamping psikologis posko laka susur Sungai Sempor, mengatakan akan mempertimbangkan untuk memberikan pendampingan kepada keluarga tersangka.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD DIY: Jangan Perlakukan Guru Seperti Koruptor

1. Keluarga tersangka juga perlu pendampingan

IYA, memegang erat tasbihnya, Selasa (25/2). (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Helly menyebutkan, sebelumnya timnya sudah melakukan home visit ke keluarga tersangka. Dia menyebutkan jika sebenarnya keluarga tersangka juga memiliki hak untuk diberikan pendampingan psikologis. Namun, untuk bantuan pendampingan, pihaknya masih terkendala oleh sumber daya.

"Saya rasa pasien dari keluarga tersangka juga tidak bisa dipisahkan atau dibedakan. Secara kode etik memang harus mendapatkan pendampingan, namun saat ini masih terkendala SDM (sumber daya manusia) yang kurang. Mengingat saat ini juga masih hari kerja," ungkapnya pada Rabu (26/2).

2. Perundungan berdampak ke psikologis keluarga tersangka

Keterangan pers terkait kegiatan belajar mengajar di SMP N I Turi paska laka susur sungai. IDN Times/Siti Umaiyah

Menurut Helly, perundungan yang dilakukan oleh masyarakat turut memberikan dampak psikologis kepada keluarga tersangka. Dia menyebutkan, jika terkadang foto dan video tersangka yang beredar, dijadikan bahan bullying oleh masyarakat.

"Masyarakat masih suka kepo, kemudian rasa keingintahuan tinggi. Terlebih berkaitan dengan foto dan video. Yang mana hal ini adalah sarana untuk bahan bullying," katanya.

Baca Juga: Tersangka IYA Akui Tak di Lokasi Saat Insiden Sungai Sempor Terjadi

Berita Terkini Lainnya