TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jahe dan Olahraga Kunci WNI yang Diobservasi di Natuna Tetap Bugar

Nugraha tempuh S3 di Wuhan saat corona merebak

Ratusan WNI tengah diobservasi di Pulau Natuna. Twitter.com/KemenkesRI

Sleman, IDN Times - Salah satu warga Jogja, Nugraha Krisdianta (46),  yang sempat menjalani observasi karantina di Natuna setelah tinggal di Wuhan, Tiongkok, memiliki cara untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari Covid-19. 

Pria asal Sleman yang juga merupakan pengajar di salah satu sekolah tinggi swasta ini menjelaskan untuk menjaga tubuh agar tetap bugar dia rutin berolahraga teratur. Selain itu dia mengonsumsi makanan bergizi, juga mengonsumsi jahe, yang tidak lain merupakan obat-obatan warisan nenek moyang.

Baca Juga: Hangatnya Pas Temani Musim Hujan, Ini 5 Resep Olahan Jahe ala Yummy

1. Selalu sedia jahe

pixabay.com/congerdesign

Nugraha menjelaskan setiap saat dirinya selalu menyediakan jahe sebagai penambah daya tahan tubuh. Menurutnya, jahe sangat membantu tubuh dalam menghadapi segala musim.

"Supaya tidak jatuh sakit jaga kesehatan, olahraga, makan teratur, dan bergizi. Kemudian tambah vitamin dan minum jahe. Karena di sana kami selalu sedia jahe. Itu membantu sekali. Teman-teman dari negara lain ketika diberi senang sekali, bisa survive menghadapi musim dingin karena ada jahe," terangnya saat pada Selasa (18/2).

2. Cek kesehatan rutin

pexels.com/@rawpixel

Pria yang saat ini tengah mengambil studi S3 Linguistik di Central China Normal University (CCNU) menjelaskan selain sedia jahe, hal lain yang rutin dilakukan olehnya yakni cek kesehatan berkala. Dia menerangkan agar terhindar dari virus corona baru, dari otoritas kampus juga telah memberikan beberapa fasilitas yang dibutuhkan.

"Dari kampus dan pihak berwenang sudah menganjurkan tiap hari cek suhu, dan dilaporkan ke otoritas kampus. Lalu kalau keluar kamar harus memakai masker dan sering cuci tangan. Masker, sabun dan termometer sudah diberikan oleh kampus," ungkapnya.

Baca Juga: WHO: Vaksin Virus Covid-19 Baru Tersedia 1,5 Tahun lagi

Berita Terkini Lainnya