Guru Besar UGM: Birokrasi Perlu Menjadi Agile dan Inovatif di Era VUCA
Hal ini untuk menjawab tantangan zaman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Untuk meningkatkan layanan publik serta menjawab tantangan masa depan yang semakin tidak pasti, birokrasi publik perlu menjadi agile dan inovatif.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Gadjah Mada (UGM), Erwan Agus Purwanto, dalam pengukuhannya sebagai Guru Besar Ilmu Kebijakan Publik pada Senin (23/12), mengatakan, saat ini birokrasi publik Indonesia belum mampu merespons masalah strategis pembangunan di Indonesia.
Baca Juga: Guru Besar UIN Suka: Media Sosial Bisa Timbulkan Lingkaran Kebencian
1. Indonesia berpeluang undang banyak aliran modal asing
Menurut Erwan, dengan munculnya fenomena pergeseran pusat ekonomi dunia dari kawasan Eropa-Amerika ke kawasan Asia Pasifik, Indonesia sebenarnya berpeluang mengundang lebih banyak aliran modal asing masuk ke dalam negeri. Namun, sayangnya, potensi ini belum dapat ditangkap dengan baik oleh birokrasi publik Indonesia.
“Apabila dilihat menggunakan perspektif outward looking, akan tampak bahwa birokrasi publik Indonesia makin jauh tertinggal dalam perlombaan dibandingkan dengan negara-negara lain yang dulu memulai pembangunan dari garis start yang sama,” terangnya.
Baca Juga: Haedar Nashir: Moderasi Bisa Dijadikan Alternatif dari Deradikalisme