E-Voting Pilur, Harus Cari Colokan hingga Laptop yang Kurang Praktis
Perangkat e-voting TPS keliling dinilai kurang efisien
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Gelaran Pemilihan Lurah (Pilur) 2021 di Kabupaten Sleman telah dilaksanakan di 35 kalurahan dengan sistem e-voting.
Dibandingkan dengan Pilur menggunakan sistem manual, sistem e-voting dipandang memiliki sejumlah keunggulan. Namun, dalam pelaksanaannya petugas di lapangan masih mengalami kendala, terutama bagi pelaksanaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) Keliling.
Baca Juga: Mantan Dukuh Unggul dalam Perolehan Suara Pilur Sumberarum
1. Harus mencari colokan di setiap rumah
Khoirul Huda, Ketua Badan Permusyawaratan Kalurahan (BPKal) Selomartani, menjelaskan pada gelaran Pilur 2021 ini pihaknya merasa sistem e-voting memang dipandang lebih memudahkan dalam sejumlah hal. Namun demikian, untuk TPS Keliling pihaknya agak sedikit terkendala.
Di setiap rumah yang didatangi untuk jemput bola pemilih, alat yang digunakan harus terhubung dengan sambungan listrik. Sehingga di setiap rumah pihaknya harus mencari tempat colokan alat, terutama untuk printer.
"Kalau melihat alat itu masih seperti TPS di tempat. Tiap rumah harus nyolokin. Kan gak efisien, waktunya tidak bisa kejar cepat. Kalau bisa sekarang print sudah ada alat yang fleksibel, yang pakai powerbank," ungkapnya pada Minggu (12/12/2021).
Baca Juga: Ini Sejumlah Catatan SAPPA Soal Pelaksanaan Pilur di Sleman