TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BLK Sleman Kembali Adakan Pelatihan Kerja bagi Generasi Muda

Kabar gembira buat kamu yang ingin mengasah keterampilan

Bupati dan Wakil Bupati Sleman saat memimpin penyerahan APD hasil pelatihan Disnaker ke Dinkes Sleman. IDN Times/Siti Umaiyah

Sleman, IDN Times - Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Sleman kembali memulai kegiatan pelatihan kerja bagi generasi muda.

Kepala UPT BLK Sleman Rina Pandu Pertiwi menjelaskan, sebelumnya per tanggal 20 Maret 2020, kegiatan pelatihan kerja di BLK Sleman sempat dihentikan lantaran ada pandemik COVID-19.

Baca Juga: Gara-gara Pandemik COVID-19, Anggaran Pilkada 2020 di DIY Melonjak

1. Dimulai kembali pada 10 Juni

Ilustrasi pelatihan kerja (ANTARA FOTO/Rahmad)

Rina memaparkan, per 10 Juni 2020, pelatihan kerja mulai kembali dilakukan. Adapun pelatihan yang dilaksanakan meliputi rias pengantin, pengoperasian mesin bubut, mengerjakan finishing dengan teknik semprot, teknisi telepon seluler, listrik bangunan sederhana dan pengelasan SMAW/las listrik.

Untuk jumlah peserta sendiri ada 96 orang, dengan rincian dari Sleman 87 orang, Semarang 1 orang, Kota Yogya 1 orang, Temanggung 1 orang, Jakarta Timur 1 orang, Bantul 2 orang, Gunung Kidul 1 orang, Lampung 1 orang.

"Untuk pelatihan dilaksanakan selama 33 hari dan untuk las listrik 43 hari, dengan instruktur dari BLK Sleman," ungkapnya.

2. Terapkan protokol pencegahan COVID-19

Ilustrasi cek suhu tubuh. IDN Times/Aji

Menurut Rina, di dalam melaksanakan kegiatan pelatihan kerja, pihaknya telah menerapkan beberapa aturan berkaitan dengan pencegahan COVID-19. Aturan tersebut di antaranya para peserta pelatihan wajib memakai masker, baik sejak berangkat dari rumah maupun saat pelatihan.

Di pintu-pintu masuk bengkel juga disediakan wastafel tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan setiap mau masuk peserta pelatihan diukur suhu terlebih dahulu.

"Bila suhu di atas 37,5 maka diminta istirahat dahulu namun apabila tidak ada perubahan suhu maka diminta istirahat di rumah dulu untuk memastikan peserta pelatihan yang sakit tidak mengikuti pelatihan terlebih dahulu. Sementara untuk instruktur juga dilengkapi dengan masker, face shield dan sarung tangan," terangnya.

Baca Juga: Sri Purnomo akan Tutup Kembali Indogrosir jika Langgar Aturan   

Berita Terkini Lainnya