TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

700 Personel Polisi, Amankan Aksi Mosi Parlemen Jalanan

Aksi turun ke jalan akan berlangsung hingga pukul 17.00 WIB

IDN Times/Siti Umaiyah

Sleman, IDN Times - Sebanyak 700 personel kepolisian melakukan pengamanan aksi Rapat Rakyat: Mosi Parlemen Jalanan, yang digelar oleh Aliansi Rakyat Bergerak di Pertigaan Gejayan pada Senin (9/3). Mahasiswa melakukan aksi turun ke jalan, untuk menentang diterbitkannya RUU Omnibus Law.

Setidaknya terdapat enam hal yang dikritisi oleh mahasiswa, yaitu potensi untuk memperpanjang jam kerja buruh, pemberian upah yang rendah, hilangnya suara bagi serikat buruh serta berkurangnya hak bagi pekerja perempuan untuk memperoleh hak cuti haid hingga melahirkan. 

Aksi yang diikuti ratusan mahasiswa baik dari kampus negeri maupun swasta di DI Yogyakarta, direncanakan berlangsung hingga pukul 17.00 WIB.

Baca Juga: [BREAKING] Massa Aksi Tolak Omnibus Law Mulai Padati Pertigaan Gejayan

1. Aksi akan digelar hingga pukul 17.00 WIB

Kapolres Sleman, Rizky Ferdiansyah

Kapolres Sleman, AKBP Rizky Ferdiansyah mengungkapkan aksi yang merupakan kelanjutan dari #GejayanMemanggil direncanakan akan dilakukan sampai pukul 17.00 WIB. Untuk personel keamanan sendiri akan difokuskan pada pengamanan lalu lintas.

"Untuk pengamanan, kami ada 300 personel dari Polres. Dari Polda ada 400 personel tapi hanya backup aja. Untuk penutupan arus lalu-lintas dilakukan Satlantas Polres Sleman," ungkapnya pada Senin (9/3).

Baca Juga: Omnibus Law, Kelahiran RUU Sapu Jagat Demi Pertumbuhan Ekonomi (1)

2. Kapolres Sleman menyatakan peserta aksi telah kantongi izin

IDN Times/Siti Umaiyah

Rizky menuturkan, aksi yang dilakukan mahasiswa  hari ini sudah mendapatkan izin. Untuk peserta berasal dari berbagai BEM universitas, antara lain dari UGM, Sanata Dharma, UNY, UIN, dan sebagainya.

"Aksi ini sebelumnya sudah pemberitahuan kepada pihak kepolisian. Kebetulan juga sudah kenal dan koordinasi dengan koordinator aksi. Tadinya rencananya waktu bergerak dari titik kumpul, kita kawal, ternyata pecah-pecah. Lalu mereka kumpul ke Gejayan," jelasnya.

Baca Juga: Tak Hanya Buruh, Omnibus Law Memberi Dampak bagi Semua (2)

Berita Terkini Lainnya