TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

2.500 Pedagang Pasar Tradisional Sleman Divaksinasi COVID Tahap 2  

Pedagang tak punya HP jadi kendala penyebaran informasi  

Pedagang di Pasar Besar Madiun melakukan aktivitas setelah tiga hari penutupan pasar, Rabu (6/1/2021). Dok. IDN Times/Istimewa

Sleman, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Sleman mengajukan sebanyak 2.500 nama pedagang pasar tradsisional di Sleman untuk mendapatkan vaksin COVID-19 tahap kedua. Rata-rata usia pedagang yang sudah terdata adalah 30 hingga 60 tahun.

Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman Haris Martapa menjelaskan data tersebut telah diajukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman untuk dikirim ke Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Tak Harus Menunggu DPR, PSHK UII: Presiden Bisa Revisi UU ITE  

1. Targetkan semua pedagang divaksinasi

Ilustrasi Penyuntikan Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Haris data yang dikirim tersebut masih pada tahap awal karena belum semua nama dimasukkan. Total pedagang dari 42 pasar tradisional di Sleman berjumlah sebanyak 14.572 orang.

"Untuk data yang sudah daftar di Google form sekitar 2.500, sedangkan jumlah pedagang pasar kabupaten terdapat 14.572 pedagang dari 42 pasar," ungkapnya pada Jumat (19/2/2021).

2. Ada beberapa kendala yang dihadapi saat mendaftarkan pedagang

Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 untuk Pedagang Pasar Tanah Abang (YouTube.com/Kementerian Kesehatan RI)

Pendataan awal ini menurut Haris masih terdapat beberapa kendala, salah satunya yakni pedagang masih merasa takut divaksinasi sehingga diperlukan sosialisasi. Kedua,  pedagang tidak memiliki HP padahal untuk mendaftar harus menyertakannya. 

"Tahap pertama yang diusulkan untuk vaksin adalah mendaftarkan diri di Google form Dinkes. Pedagang kita bantu mengisi. Ada yang sudah siap vaksin ada yang belum sehingga perlu edukasi. Saat ke pasar ada yang tidak bawa KTP, ada yang tidak punya no hp dan lain-lain ini menjadi kendala dalam mendaftar tahap 1," terangnya.

Baca Juga: Geger, Warga Positif COVID-19 di Bantul Malah Keluyuran Tanpa Masker 

Berita Terkini Lainnya