TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tim UGM Tembus 5 Besar di Kompetisi Mediasi Internasional

Selamat untuk Kharisma dan kawan-kawan!

Mahasiswa Fakultas Hukum UGM meraih 5 besar dalam ajang ICMC 18th International Chamber of Commerce 2023 (Dok. UGM)

Yogyakarta, IDN Times - Tujuh mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) menorehkan prestasi di kompetisi mediasi internasional. Mereka berhasil menyabet peringkat 5 besar dalam ajang International Commercial Mediation Competition (ICMC) 18th International Chamber of Commerce 2023 yang diumumkan pada 17 Februari 2023 lalu.

Baca Juga: 353 Dosen Tolak Usulan Pemberian Gelar, UGM lakukan Kajian Akademik

1. Kompetisi yang dianggap prestisius

Universitas Gadjah Mada (Dok. Humas UGM)

Tim UGM terdiri dari Kharisma Insani Wibawa, Joy Aaron Tirtha, Olanda Naomi Adhira, Matthew Hedy Tanoto, Raisa Madeleine Pantouw, Arifitra Miftahuda Rambe, dan Aliyya Azziza Nabila Saelan. Mereka bersaing dengan 47 universitas lainnya lewat berbagai rangkaian kompetisi yang digelar sejak September 2022.

“Saya rasa, ICMC yang diadakan sama International Chamber of Commerce ini lah yang paling prestise. Jadi kalau kita mau meraih peringkat atau segala macem, inilah cabang kompetisi yang paling menarik,” ungkap Aaron pada Minggu (19/2) dilansir laman resmi UGM.

Olanda menimpali, mereka tertarik dengan kompetisi mediasi ini karena topik-topiknya berkutat pada bidang bisnis yang menjadi konsentrasi pembelajarannya.

2. Sulit atur jadwal karena magang

ilustrasi mahasiswa belajar di perpustakaan (pexels.com/Mikael Blomkvist)

Selama empat bulan menjalani kompetisi, Kharisma dan teman-temannya fokus mempersiapkan diri lewat berbagai latihan. Kendati, cukup sulit bagi mereka untuk mengatur jadwal. Pasalnya, sebagian besar anggota tim sedang menjalani program magang.

“Jadi karena sebagian besar tim kami itu magang, dan mayoritas domisili di Jakarta, jadi seluruh proses latihan itu sendiri dilakukan di Jakarta. Padahal harusnya perlombaan seperti ini itu ada karantina,” ungkap Olanda.

Karena situasi tersebut, Kharisma dan tim hanya bisa melakukan karantina ketika mereka terbang ke Paris, di mana mereka berkumpul dan fokus pada persiapan untuk kompetisi.

Baca Juga: Mahasiswa UGM Buat Aplikasi Cek Aksesibilitas bagi Difabel

Berita Terkini Lainnya