TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Semua Akun Merapi News Diretas, Totok Mengaku Ikhlas

Putuskan membuat akun baru

Tampilan Twitter Merapi News setelah diretas. Tangkapan layar Twitter.com

Yogyakarta, IDN Times - Sejumlah akun media sosial Merapi News yang dikelola oleh Totok Haryanto, warga Srodokan Gungan, Wukirsari, Cangkringan, Kabupaten Sleman, diretas orang tak dikenal sejak Sabtu 4 Juli 2020 lalu.

Padahal, sejak tahun 2011 akun tersebut menjadi media penyambung informasi yang diandalkan warganet di DI Yogyakarta dan sekitarnya. Selain mengabarkan kejadian di seputar Merapi, akun ini juga membagikan berbagai kejadian maupun hal-hal ringan ala jurnalisme warga media sosial.

Akun Twitter dan Instagram Merapi News juga memiliki ratusan ribu pengikut, termasuk diikuti oleh sejumlah akun pelat merah di DIY, seperti akun resmi Dinas Kominfo DIY, BPBD DIY, serta BPPTKG.

Baca Juga: Gombloh Terpilih Jadi Sapi Kurban Presiden Joko Widodo

1. Totok membeberkan kronologi peretasan akun Merapi News

Nomor telepon berkode Turki yang diduga meretas akun Merapi News. IDN Times/Istimewa

Dihubungi IDN Times melalui WhatsApp, Totok menceritakan awal mula ketiga akunnya bisa diretas. Ia mengaku mendapatkan pesan singkat dari sebuah nomor luar negeri yang mengaku dari Instagram. Ternyata, pesan tersebut berisi tautan phishingBerdasarkan penelusuran IDN Times, nomor telepon tersebut memiliki kode area Turki.

"Ada notif pesan masuk ke HP saya, seolah-olah dari Instagram, foto profil juga logo Instagram. Kemudian secara tak sengaja ada link dalam pesan tersebut keklik oleh saya. Dan dalam hitungan detik (akun-akun) Merapi news dan HP bisa dikuasai," tuturnya pada Rabu (8/7/2020).

Selain mengambil alih email dan akun media sosial, peretas juga mereset dua HP admin yang dipegang Totok hingga seluruh data lenyap seperti HP baru. Ia mengaku sampai tidak tidur ketika berupaya mengembalikan akun yang dikuasai si peretas.

"Sebenarnya kami juga udah dibantu teman teman IT untuk mengembalikan Merapi News, tapi karena hacker sudah menguasai email dan HP kami, tidak ada opsi lain selain ikhlas dan membuat akun baru," tambahnya.

2. Peretasan diduga bermotif jual beli followers

Totok telah mengupayakan berbagai cara untuk mengembalikan akun yang diretas tersebut. Termasuk meminta para pengikutnya untuk melaporkan akun lamanya itu. 

"Mohon Unfollow dan juga report untuk akun tersebut.(Lihat gambar) Akun tersebut sebenarnya Merapi News namun telah di-hack kemudian diganti user name dan juga profilnya," tulis Totok lewat akun media sosial barunya, Merapi Post, pada 6 Juli 2020 lalu.

Namun, ketika diwawancarai, Totok mengaku masih belum bisa mengembalikan akun lamanya itu. Ia menduga, peretasan tersebut bermotif uang.

"Dugaan cuma karena uang, jual beli follower. Kan (pengikut Merapi News) lumayan banyak, IG ada 255 ribu, YouTube 5000 subcriber, Twitter 174 ribu follower," terangnya.

3. Ikhlas membangun Merapi Post dari nol

Akun baru yang dikelola Totok, Merapi Post. Tangkapan layar Twitter.com

Meski masih berharap akun lamanya kembali pria yang juga menjabat sebagai kepala dusun Srodokan Gungan, Desa Wukirsari, itu mengaku ikhlas membangun akun baru dari nol.

"Berharap (akun kembali) sih, kita membangun Merapi News butuh waktu lama, sejak 2011. Tapi seandainya tidak kembali ya sudah. Kami membangun Merapi Post dari nol," ujar Totok.

Ketika ditanya mengapa menggunakan nama Merapi Post untuk akun barunya, ia mengaku spontan.

"Nama Merapi Post spontanitas saja, dan akan kami gunakan seterusnya, tapi kalau logo tetap seperti Merapi News karena pengelolanya juga sama. Semoga ke depan Merapi Post bisa seperti Merapi News," tandasnya. 

Baca Juga: Bantu Ban Bocor hingga Motor Mogok, Aksi Sosial ACJJ di Malam Hari

Berita Terkini Lainnya