3 Alasan Hidup di Yogya lebih Bahagia dan Panjang Umur
Bayi lahir di tahun 2018 bisa lebih panjang umur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Yogyakarta, IDN Times - Kamu yang tinggal di Yogyakarta patut sedikit berbangga. Pasalnya, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) DI Yogyakarta, kualitas hidup di kota ini mengalami peningkatan. Fakta ini dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang menjadi salah satu indikator untuk mengukur kualitas kehidupan manusia atau penduduk. Level IPM DI Yogyakarta pada 2018 tercatat mencapai 79,53.
Menurut BPS, angka tersebut berada di peringkat tertinggi kedua setelah DKI Jakarta dan jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan level IPM Indonesia sebesar 70,81.
Baca Juga: Inilah Negara Paling Bahagia di Dunia, Ada Indonesia Gak Ya?
1. Usia Harapan Hidup di Yogyakarta Makin Panjang
Ada tiga dimensi yang menentukan pencapaian level tersebut. Ketiga dimensi yang paling esensial ditentukan oleh umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak.
Kepala BPS DI Yogyakarta JB Priyono mengungkapkan dimensi umur panjang dan hidup sehat di kota ini semakin tinggi. Usia Harapan Hidup (UHH) selama periode 2010-2018 meningkat dari 74,17 tahun menjadi 74,82 tahun.
"Angka harapan hidup, dimaknai dengan pemahaman, bayi lahir hidup di DIY tahun 2018, itu punya peluang hidup sampai usia 75 tahun itu tinggi sekali," ujar Priyono saat dihubungi, Senin (13/5).
Faktor lain yang memengaruhi yakni infrastruktur dan layanan kesehatan dasar yang murah, berkualitas dan semakin mudah diakses oleh seluruh lapisan penduduk. Selain itu, peningkatan kesadaran dan perilaku hidup sehat, serta peningkatan pendidikan wanita usia subur.
"Terutama ibu hamil, sehingga dengan perilaku hidup sehatnya bisa menekan [potensi] angka kematian bayi," imbuh Priyono.
Baca Juga: 7 Manfaat Puasa untuk Kesehatan Mentalmu, Jadi Lebih Tenang & Bahagia