Siap Panen, Ratusan Hektare Tanaman Cabai di Bantul Mati
Tanaman cabai layu akibat terendam air
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Ratusan hektare lahan tanaman cabai hijau besar di Bulak Kretek hingga Bulak Depok, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, dipastikan mati dan gagal panen. Hal ini terjadi setelah tanaman terendam air karena hujan yang berlangsung beberapa hari terakhir ini.
Akibat kejadian tersebut, para petani diperkirakan mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
1. Luapan air ke lahan pertanian tak bisa dibuang ke sungai
Salah satu petani cabai di Kapanewon Kretek, Kismanto, mengatakan hujan lebat yang berlangsung satu pekan yang lalu menjadi awal bencana bagi petani cabai hijau besar di Kalurahan Parangtritis.
"Luapan air akibat hujan lebat tidak bisa dibuang ke sungai akibat ketinggian lahan dengan sungai lebih tinggi sungainya, sehingga luapan air tidak bisa dibuang dan terus menggenangi lahan cabai," ujarnya, Selasa (11/10/2022).
Saat itu, para petani masih berharap hujan lebat akan berhenti sehingga genangan air cepat menyusut. Namun akibat anomali cuaca, hujan justru terus berlangsung meski dengan intensitas tidak tinggi. Kondisi itu menyebabkan lahan cabai terus digenangi air.
"Tanaman cabai itu kalau tergenang air satu atau dua hari masih bisa bertahan namun jika lebih dari dua hari dipastikan mati tanaman cabainya. Sebab tanaman cabai tidak tahan terhadap air yang berlebihan," ujarnya.
Baca Juga: Jadi 'Tambang Emas', Lahan Pasir Tak Boleh Diperjualbelikan
Baca Juga: Petani Jagung Bantul Panen Raya, Per Hektare Mampu Hasilkan 10 Ton
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.