TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Sebab Angka Wisatawan di DIY Turun saat Libur Lebaran 2023

Berbagai hal perlu dibenahi

Ilustrasi wisatawan yang berkunjung di salah satu pantai di Gunungkidul. (IDN Times/Paulus Risang)

Libur Lebaran 2023, Angka Wisatawan di DIY Turun 7,5 Persen

 

Yogyakarta, IDN Times - Jumlah kunjungan wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama libur Lebaran 2023 turun sebesar 7,5 persen dibandingkan libur Lebaran tahun lalu. Penurunan jumlah wisatawan tersebut dinilai karena sejumlah faktor.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Singgih Raharjo, mengungkakan secara total pergerakan wisatawan selama libur Lebaran 2023 di DIY sebanyak 1.655.814 wisatawan. "Terjadi sedikit penurunan jumlah pergerakan wisatawan sebesar 7,5 persen dari jumlah pergerakan wisatawan libur Lebaran 2022," kata Singgih, Minggu (7/5/2023).

1. Penyebab menurunnya jumlah kunjungan wisatawan

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Singgih Raharja. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Singgih menyebut terjadinya sedikit penurunan pergerakan wisatawan di DIY karena aksesibilitas jalan menuju DIY yang belum sepenuhnya terhubung dengan baik. Selain itu, berkembangnya destinasi wisata di sekitar DIY yang masuk Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur yang menjadi pilihan pelengkap destinasi wisata DIY.

"Lalu juga berkembangnya tren wisata baru dengan konsep restoran plus view (kunjungan wisatawan ke tempat restoran plus view, kuliner khas dan hidden gem lainnya meningkat sekitar 50 persen). Selain itu, masa efektif libur Lebaran yang relatif singkat serta tambahan cuti Lebaran yang mendadak berpengaruh terhadap penjadwalan aktivitas mudik," ujar Singgih. 

Baca Juga: Libur Lebaran 2023, Angka Wisatawan di DIY Turun 7,5 Persen

2. Berbagai hal yang perlu ditingkatkan

Wisatawan berada di kawasan Malioboro, Yogyakarta. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Menurut Singgih yang diperlukan saat ini yaitu konsistensi pembaharuan produk wisata berbasis budaya dengan konsep pariwisata berkualitas (quality tourism) di DIY. Tidak lagi jumlah wisatawan sebagai indikator utama keberhasilan pariwisata, tapi lebih mengedepankan experience atau pengalaman wisatawan dengan indikator lenght of stay (LOS) atau lama tinggal dan spending money wisatawan.

"Di samping itu perlu peningkatan layanan publik berkaitan, transportasi, keamanan dan kenyamanan wisatawan dan masyarakat serta hospitality (keramahtamahan) di semua ekosistem pariwisata," ungkap Singgih.

Baca Juga: Target Terlampaui Gunungkidul Kebanjiran Wisatawan 

Berita Terkini Lainnya