TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Uskup Agung dan Sri Sultan HB X, Sampaikan Pesan Natal 

Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang

kaj.or.id

Kota Yogyakarta, IDN Times-- Uskup Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubyatmoko, Pr hari ini menemui Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, di Kompleks Kepatihan, Senin (23/12). Pertemuan dilakukan untuk membahas keharmonisan dan kerukunan hidup beragama di DIY. 

Uskup meminta umat Kristiani dapat meresapi pesan Natal tahun ini dengan tema “Hiduplah sebagai Sahabat Bagi Semua Orang”.

“Artinya, bisa menjadi saudara bagi orang lain. Ini cocok dengan yang bicarakan tadi, kedamaian, keharmonisan untuk Indonesia maju. Seperti deklarasi di Abu Dabi, antara Paus dengan Masjid Al Azar, dan Ahmed Al Thayib menjadi saudara. Deklarasi ini berusaha untuk mewujudkan kehidupan bersama yang damai dan rukun,” paparnya.

Selain soal kedamaian, pertemuan juga membahas tentang rencana untuk pemekaran Kevikepan Yogyakarta. “Kami berbincang mengenai pemekaran gereja kevikepan Yogyakarta yang rencananya kami mekarkan menjadi dua, di Yogyakarta bagian  timur dan barat,” katanya.

 

 

 

Baca Juga: Tak Hanya untuk Natal, 7 Manfaat Pohon Cemara yang Jarang Diketahui

1. Mengajak warga Yogyakarta selalu bersyukur

pexels.com/@lulizler

Uskup Agung, Rubiyatmoko mengajak masyarakat Yogyakarta bisa menjadi harapan banyak orang. Daya tarik yang luar biasa sebagai pusat budaya, pendidikan dan bisa menjadikan suasana hati damai dan adem. 

“Maka jadi harapan bersama kiranya mencoba mengajak masyarakat Yogyaarta untuk menciptakan kota yang adem ayem, yang membuat orang kangen, jadi kota ngangeni. Mari kita mencoba untuk menciptakan atau menawarkan sesuatu yang baik atau yang ngangeni dengan mereka semua,” ucapnya.

2. Berharap setiap orang Kristiani dapat merayakan Natal

Ilustrasi toleransi beragama (IDN Times/Sunariyah)

Uskup Agung berpendapat semua warga negara Indonesia yang beragama Kristiani dapat merayakan hari raya sesuai dengan agama dan imannya. Hal ini disampaikan menyikapi umat Kristiani di Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, yang tidak bisa merayakan Natal. 

" Semua orang bisa merayakan sesuai agama dan imannya, kemarin Menag juga menyerukan soal ini maka menurut hemat saya larangan seperti itu tidak pada tempatnya terjadi di Indonesia yang sungguh menghayati atau menghargai Bhinneka Tunggal Ika,” ujarnya.

Uskup Agung Semarang pun meminta kajian terkait hal ini. Pihaknya mengaku tidak bisa memberikan penilaian secara langsung tanpa ada data yang konkret.

Baca Juga: Warga Dilarang Rayakan Natal di Sumbar? Ini Penjelasan Menteri Agama

Berita Terkini Lainnya