TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

UGM akan Mengonversi Kegiatan Mahasiswa Jadi Bobot Nilai SKS   

Konversi nilai untuk hubungkan aktivitas dan akademik  

Mahasiswa UGM ciptakan platform pendeteksi kerumunan. Dok: Humas UGM

Sleman, IDN Times  - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berencana mengonversi berbagai kegiatan aktivis mahasiswa menjadi bagian bobot satuan kredit semester (SKS).

Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni Arie Sujito berharap dengan memasukkan berbagai aktivitas mahasiswa ke dalam SKS, diharapkan dapat mengurangi beban mahasiswa dalam menuntaskan masa studinya.

1. Dilakukan untuk menghubungkan dunia akademik dengan aktivisme kemahasiswaan yang selama ini terpisah

Sosiolog UGM, Ari Sutjito / tangkapan layar diskusi Penggunaan Danais

Arie Sujito mengatakan rencana tersebut adalah untuk menghubungkan antara dunia akademik dengan aktivisme kemahasiswaan yang selama ini terpisah. Aktivitas mahasiswa seperti kegiatan membantu korban bencana atau mampu berinovasi mengelola lahan pertanian dengan pendekatan pangan lokal, menurut Arie, merupakan contoh lain kegiatan di luar kampus yang layak diapresiasi.

"Mahasiswa yang mampu mengorganisasi kegiatan untuk pemberdayaan kelompok penyandang layak untuk diapresiasi dengan memberikan pengakuan secara akademik," ujar Arie. 

 

Baca Juga: Maba UGM Bentangkan Kertas 'Wadas Melawan' di Depan Ganjar

Baca Juga: UGM Bakal Luncurkan Prototipe Candi Borobudur Versi Metaverse  

2. Konversi aktivitas mahasiswa menjadi bobot SKS, sejalan dengan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM)

Peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-15 Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Belajar oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadim Makarim (youtube.com/KEMENDIKBUD RI)

Konversi kegiatan aktivis mahasiswa menjadi bobot SKS, menurut Arie sejalan dengan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim. Ia berharap rencana itu dapat menjadi bagian terobosan perbaikan kualitas pendidikan tinggi dalam 100 hari kerja Rektor UGM periode 2022-2027.

"Ini segera kalau sudah siap, apakah (diterapkan) pada semester ini atau semester depan," kata Arie Sujito, Jumat (12/8/2022). 

 

Berita Terkini Lainnya