TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terkena Muntahan Erupsi, Butuh 25 Tahun Pulihkan Hutan Merapi  

BTNGM belum lakukan penanaman di tempat bekas erupsi 2021

Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (27/1/2021). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Sleman, IDN Times - Pasca erupsi Merapi pada akhir Januari 2021, menyebabkan hutan di lereng gunung mengalami kerusakan. 

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Pujiati mengatakan dibutuhkan puluhan tahun untuk mengembalikan menjadi hutan sekunder tua.

"Pemulihan kerusakan hutan yang terdampak erupsi Gunung Merapi dilakukan secara bertahap sesuai tingkat kerusakan. Ini membutuhkan waktu cukup lama hingga puluhan tahun," kata Kepala BTNGM Pujiati di Sleman seperti dilansir dari Antara, Rabu (3/3/2021). 

 

 

 

Baca Juga: Hujan Es Terjadi di Kawasan Tugu Yogyakarta

1. Kerusakan terparah erupsi tahun 2010

Ilustrasi Gunung Merapi Erupsi. Twitter.com/BPPTKG

Pujiati mencontohkan saat erupsi besar Gunung Merapi pada 2010 berdampak sangat besar pada kerusakan hutan di lereng Merapi karena wilayah yang terdampak cukup luas dan material vulkanis yang menerjang hutan sangat banyak.

"Pada erupsi Merapi 2010, wilayah yang terdampak cukup luas dan dampak paling berat di kawasan hutan wilayah Kecamatan Cangkringan, Sleman," katanya.

 

2. Ini prose pertumbuhan tanaman di hutan Merapi

Angin berembus di lereng Gunung Merapi terlihat dari kawasan Klakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Hutan yang terdampak material panas erupsi Gunung Merapi akan membutuhkan waktu yang lama untuk proses pemulihan, Diperlukan beberapa tahapan mulai dari proses pertumbuhan semak belukar hingga kembali menjadi hutan sekunder yang membutuhkan waktu puluhan tahun.

"Rentang waktu satu hingga dua tahun pasca erupsi, semak belukar dan pertumbuhan jenis pionir dimulai, kemudian tiga sampai lima tahun tumbuh jenis pionir mulai menutup area terbuka. Enam sampai 10 tahun pertumbuhan semak belukar dan vegetasi jenis pionir menjadi hutan sekunder," katanya.

3. Butuh waktu 25 tahun kembalikan fungsi hutan sekunder tua

ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Tahap selanjutnya dari hutan sekunder menjadi sekunder tua membutuhkan proses yang cukup lama hingga sebuah hutan masuk dalam klasifikasi hutan primer.

"Proses pertumbuhan ini akan berlangsung hingga sekitar 25 tahun sampai menjadi hutan sekunder tua dan bertahap tergantikan oleh jenis subklimaks maupun klimaks kemudian menjadi hutan primer. Proses ini membutuhkan waktu lama bahkan hingga ratusan tahun, dengan catatan tidak terjadi gangguan lagi atau diterjang erupsi lagi," katanya.

Baca Juga: Pertama Dalam Sejarah, Merapi Miliki 2 Kubah Lava 

Berita Terkini Lainnya