Pertama Dalam Sejarah, Merapi Miliki 2 Kubah Lava
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat adanya dua kubah lava di lereng Gunung Merapi. Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menjelaskan kubah lava yang pertama yakni yang berada di lereng barat daya dan yang satunya berada di tengah kawah agak ke sisi selatan.
"Sekarang ada dua kubah lava yang di lereng Merapi, yang mengarah ke barat daya dan yang ada di tengah," ungkapnya pada Jumat (5/2/2021).
1. Pertama dalam sejarah
Menurut Hanik munculnya dua kubah lava dalam satu aktivitas erupsi Gunung Merapi sekarang ini baru pertama terjadi dalam sejarah. Namun demikian, dia menggarisbawahi jika kecepatan serta volume kubah lava saat ini masih tergolong kecil jika dibandingkan kubah lava erupsi Gunung Merapi pada umumnya.
"Baru kali ini dalam sejarah Gunung Merapi mempunyai dua kubah lava. Namun, kubah lava yang di tengah ini kecepatan masih rendah, atau volume masih kecil dibandingkan dengan kubah lava erupsi pada umumnya," katanya.
Baca Juga: Pipa Air Rusak Lagi Kena Lahar Merapi, Ratusan KK Andalkan Dropping
2. Kubah lava masih di dalam satu area
Hanik menjelaskan dari data hiposenter aktivitas yang ada sekarang ini membentuk satu dike yaitu kubah lava yang ada masih dalam satu area tetapi titik lemahnya terdapat dua ujung. Kubah lava pertama ujungnya menembus lava 1997, sedangkan ujung kubah lava kedua menembus di tengah.
"Jadi itu bukan ada dua pundak, tapi itu adalah dike kalau kita ibaratkan itu melebar seperti buku, seperti bidang tempat keluarnya magma. Masih satu area cuma titik lemahnya ada dua ujung kanan dan kiri," paparnya.
3. Ada potensi bahaya di Kali Gendol
Hanik menjelaskan lantaran letak kubah lava yang tumbuh di tengah berada bukaan kawah, ancaman juga mengarah ke Kali Gendol. Namun pertumbuhannya sangatlah lambat dan masih kecil. Jika terjadi awan panas jaraknya belum menjangkau ke pemukiman warga. Rekomendasi yang ditetapkan oleh BPPTKG pun saat ini masih sama.
"Karena bukaan kawah ke arah Tenggara ke arah Gendol, tentu potensi bahaya ada di sana. Namun ini pertumbuhan sangat lambat dan kecil kubahnya. Sehingga kalau terjadi awan panas jarak jangkauan belum menjangkau ke pemukiman jadi masih jarak yang kita tentukan," ujarnya.
4. Assesment akan dilakukan di masing-masing kubah lava
Menurut Hanik, pihaknya akan melakukan assesment masing-masing kubah lava untuk melihat pertumbuhan, volume, kecepatan dan penilaian potensi bahaya yang berbeda.
"Nanti kita assesment penilaian bahaya masing-masing. Jadi pertumbuhan kubah laba di sisi barat daya seperti apa, volume kecepatan sehingga jarak jangkau kalau terjadi awan panas maksimum berapa. Sedangkan yang berada di tengah kita lakukan assesment tersendiri," katanya.
Baca Juga: GeNose Dijual Secara Online, UGM Khawatir Ada Unsur Penipuan